KOMPAS.com – Pernah memiliki pengalaman stroke? Atau, Anda pernah melihat anggota keluarga mengalaminya? Jika ya, mungkin pengalaman ini akan menjadi trauma tersendiri bagi Anda.
Stroke cukup ditakuti oleh sebagian orang karena menyebabkan penderitanya lumpuh, baik sebagian atau seluruh organ tubuhnya. Lebih berbahaya lagi, penyakit ini bisa berdampak pada kematian.
Pada dasarnya, stroke merupakan penyakit akibat terganggunya aliran darah menuju otak karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Pada kondisi tersebut, otak kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga mengalami kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, serta penurunan kesadaran secara mendadak.
Bahaya akibat serangan penyakit ini menjadikan banyak orang sadar untuk menghindarinya. Sayangnya, gejala yang dikenali oleh sebagian masyarakat masih berupa mitos. Agar tidak terjebak dengan pengertian keliru tentang stroke, simak mitos dan fakta di bawah ini:
Stroke menyerang orang tua
Sampai saat ini, stroke identik sebagai penyakit yang dialami oleh orang yang berusia lanjut, padahal pernyataan itu adalah mitos. Belakangan, beberapa penderita bahkan masih berusia cukup muda. Biasanya, hal ini dipengaruhi dengan gaya hidup yang tidak sehat sehingga menyebabkan seseorang memiliki kadar gula darah dan kolesterol tinggi, serta kekentalan darah yang menjadi faktor risiko stroke meski usianya muda.
Stroke hanya menyerang penderita hipertensi
Lagi-lagi pernyataan ini merupakan mitos. Stroke bersifat multifaktorial, bukan hanya pengaruh penyakit hipertensi semata. Risiko stroke terbagi menjadi dua, dapat dikendalikan dan yang tidak dapat diubah.
Beberapa faktor yang dapat dikendalikan ialah pengaruh penyakit hipertensi, diabetes, kadar kolesterol dan merokok. Sedangkan faktor yang tidak dapat diubah adalah usia tua dan riwayat keluarga.
Terdapat jenis stroke ringan dan berat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.