Dokter Bedah Gunakan Robot untuk Cangkok Ginjal Lewat Vagina

KOMPAS.com – Untuk pertama kalinya, dokter bedah menggunakan robot untuk transplantasi ginjal melalui vagina. Bedah tersebut dilakukan terhadap Valerie Perez (44) yang memberikan salah satu ginjalnya untuk sang adik Beatrice Perez (43).

Proses operasi tidak berlangsung lama. Organ ginjal yang diangkat dari Valerie, langsung dipasang ke tubuh Beatrice. Kedua kakak beradik itu berada dalam ruang operasi secara bersamaan.

“Dilakukan tunggal, secara eksklusif dengan robot,” ujar Ketua Tim Bedah dari University Hospital Centre di Toulouse, Frederico Sallustro kepada AFP.

Operasi juga melibatkan ahli robotik medis Nicolas Doumerc. Operasi berlangsung lancar. Valerie sudah dapat pulang ke rumah satu hari setelah operasi, sedangkan adiknya berada di rumah sakit selama 3 hari.

Kedua kakak beradik ini pun mencatat sejarah medis dengan menjalani transplantasi ginjal melalui vagina menggunakan bedah robotik.

Transplantasi ginjal melalui vagina sendiri sebenarnya bukan suatu hal yang baru. Pada Februari 2009, ahli bedah dari Johns Hopkins Medicine di Baltimore juga berhasil mengambil donor ginjal dengan sayatan kecil melalui vagina.

Metode melalui vagina ini lebih minim luka sayatan dibanding bedah melalui perut. Doker bedah membuat insisi di dinding belakang vagina.  Alat bedah kemudian dimasukkan menuju ginjal. Ahli bedah hanya menggunakan lubang vagina untuk mengambil ginjal. Dengan luka kecil, metode ini pun mempercepat pemulihan pasien.

Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 100 orang di India, Amerika Serikat, dan Perancis  telah merasakan manfaat transplantasi ginjal menggunakan robot. Namun, kolaborasi dokter Sallustro dan Doumerc dinilai kemajuan yang besar di dunia medis karena transplantasi ginjal menggunakan robot melalui vagina. Kasus sebelumnya, transplantasi ginjal dilakukan terhadap seorang pria.