Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2015, 20:07 WIB

KOMPAS.com - Kebanyakan wanita yang sibuk dengan aktivitasnya, tak menyadari adanya perubahan tak normal pada vagina. Selama terlihat dan terasa normal, dalam artian muncul sesuatu yang lengket namun berwarna putih atau bening, Anda memang tak perlu khawatir.

Tapi, ketika ada sesuatu di pakaian dalam Anda yang terasa berbeda, ini harusnya menjadi alarm bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuh Anda.  Bisa saja cairan dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya, warna yang aneh, atau tercium bau tak sedap yang sanngat mengganggu. Sebelum Anda panik dan membeli semua krim atau obat apapun di apotek terdekat,  ketahui dulu lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi.


Putih, basah, dan elastis

Kemungkinan: ovulasi. Cairan yang muncul selama pertengahan siklus menstruasi adalah cara tubuh mempermudah sperma untuk masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur. “Cairan yang keluar pada saat ovulasi bisa berlebihan,” kata Alyssa Dweck, M.D., ahli kandungan di Westchester, New York dan penulis V is for Vagina. “Saya sering mendengar dari pasien yang khawatir ada sesuatu yang salah, tapi sebenarnya kondisi ini normal. Tak heran banyak wanita yang senang melakukan hubungan seksual ketika masa ovulasi,” jelas Dweck.


Putih, menggumpal, dan berbau

Kemungkinan: Infeksi jamur. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan jamur berlebih, yang normalnya berperan untuk menyeimbangkan bakteri di vagina. “Biasanya ini akan tampak seperti keju,” ujar Dweck. Meski tak selalu berbau, tapi umumnya akan menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu di bagian luar maupun di bagian dalam labia. 

Infeksi jamur adalah hal yang sangat umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti konsumsi antibiotik atau duduk dengan pakaian olahraga yang sangat lembab. Anda bisa meminta dokter untuk meresepkan obat anti jamur yang akan membantu penyembuhan sebelum terasa semakin buruk.


Kuning kehijauan dan terasa sedikit pedih

Kemungkinan: Chlamydia atau gonorrhea. Dua bakteri utama penyebab penyakit kelamin. Tanda lain dari infeksi ini adalah nyeri panggul, terasa terbakar saat buang air kecil, tapi sayangnya kebanyakan wanita tak merasakan gejala tersebut sejak awal. Ketika dokter sudah mendiagnosis chlamydia atau gonorrhea, mereka akan mudah disembuhakan dengan antibiotik.

Namun, yang terpenting, Anda juga harus mengajak pasangan Anda menemui dokter. “Anda dan pasangan perlu disembuhkan atau Anda akan menularkan infeksi tersebut bolak-balik satu sama lain,” papar Dweck.


Keabuan, tipis, dan memiliki bau yang kuat

Kemungkinan: Bacterial Vaginosis (BV). “Bau yang tidak sedap menjadi tanda ada yang salah pada vagina Anda, apalagi jika baunya amis seperti ikan,” kata Dweck. BV juga sangat umum terjadi. Menurut  Centers for Disease Control and Prevention, BV adalah infeksi vagina yang paling umum menyerang wanita berusia 15 sampai 44 tahun. Ini juga mudah disembuhkan, ketika dokter sudah memberikan diagnosisnya.

Kelainan ini masih menjadi sedikit misteri mengapa wanita mengalami BV, tapi secara umum ini disebabkan oleh adanya sesuatu yang mengganggu keseimbangan bakteri di vagina, meski para ahli tak yakin itu apa.


Berbusa, berbau tak sedap, dan berwarna keabuan atau hijau

Kemungkinan: Trichomoniasis. Ini adalah penyakit kelamin yang paling umum di perkotaan. “Trichomoniasis disebabkan oleh organise yang hidup di handuk, vibrator, dan berbagai benda mati lainnya,” ungkap Dweck. Sama seperti penanda, kebanyakan pria dan wanita tidak merasakan berbagai gejala, tetapi jika tidak segera diobati dengan benar dapat membuat seorang wanita lebih mudah tertular HIV dan jika ia hamil akan sangat emmengaruhi kesehatan janinnya. Kabar baiknya adalah, penyakit ini dapat disembuhkan jika segera diobati dengan resep yang tepat.


Berdarah

Kemungkian: Pendarahan. Ini sering terjadi  selama beberapa bulan pertama setelah  seorang wanita mengonsumsi pil KB, di mana tubuhnya menyesuaikan dengan hormon baru. Jika cairan yang keluar berwarna merah tua atau kecoklatan, bisa jadi itu hanya sisa darah dari periode Anda.

Tapi, dalam beberapa kasus, cairan dengan darah bisa menjadi suatu sinyal yang emmbutuhkan penobatan lebih serius, seperti prakanker serviks. “Segera periksakan ke dokter, sehingga dokter dapat mengetahui dan menghindari sesuatu yang lebih serius,”  kata Dweck.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau