Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2015, 20:01 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Belum mengerti potensi cedera, anak-anak Balita kerap mengalami cedera sebagai bagian dari proses tumbuh kembang mereka. Itulah sebabnya, orangtua atau pengasuh disarankan untuk memberi perhatian lebih dan tak meninggalkan anak bermain sendiri sampai ia cukup mengerti bagaimana menjaga dirinya dari hal-hal yang membahayakan.

Potensi bisa saja terjadi pada balita dalam usia berapapun, namun sebuah studi terbaru yang dikeluarkan oleh The Journal of Pediatrics menemukan, usia 2 tahun merupakan waktu di mana anak-anak akan sangat sering mengalami cedera, dan jenis cedera yang terbanyak ialah jatuh dari sepeda roda tiga. Sebab di usia tersebut, anak sedang asyik-asyiknya mengeksplorasi berbagai macam hal, termasuk bermain depan sepedanya.

Sayangnya, saat orangtua sedang lengah, sepeda roda tiga biasanya menyebabkan anak terjatuh dan mengalami cedera kepala. Kejadian lain yang paling banyak terjadi ialah, anak dan sepedanya jatuh ke kolam dan mengakibatkan kematian.

Salah satu peneliti Sean Bandzar yang merupakan mahasiswa kedokteran dari Medical College Of Georgia menyarankan,”Pastikan lingkungan tempat anak-anak bermain aman dan jauh dari sumber air, seperti kolam renang maupun danau. Selain itu, orangtua jangan membiarkan anak balita untuk main sepeda sendiri, perlu ada pendampingan setiap saat.”

Menurut data Electronic Injury Surveillance System tahun 2012 hingga 2013, di Amerika telah terjadi 224 cedera sepeda yang cukup serius dan mesti menjalani rawat inap. Sedangkan, cedera yang masuk dalam ruang UGD berjumlah 9.340 cedera. Sehingga di tahun 2012, cedera dari sepeda menempati peringkat pertama penyebab kematian anak karena mainan.

Selain pengawasan, memilih jenis sepeda yang tepat bisa mengurangi risiko ini. Misalnya, orangtua bisa memilih sepeda yang memiliki tungkai yang bisa dikendalikan oleh orangtua. Atau sepeda dengan kecepatan kayuh yang lambat. Atau biasakan anak menggunakan pengaman kepala saat ia mulai mengendarai sepeda. Kelak, ini akan menumbuhkan kebiasaan baik pada anak dalam berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau