Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai jika Bayi Biru atau Kelelahan Saat Menyusui

Kompas.com - 28/10/2015, 12:16 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyakit jantung bawaan atau biasa disingkat PJB merupakan kelainan bawaan bayi saat lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna saat masih di dalam kandungan. Penyakit jantung bawaan bisa dideteksi sejak lahir.

Dokter spesalis jantung dan pembuluh darah, dr Ganesja Harimurti, menjelaskan, penyakit jantung bawaan bermacam-macam dan dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu biru dan tidak biru.

Untuk penyakit jantung bawaan biru, gejala khasnya adalah bayi membiru saat lahir.

"Birunya jangan hanya dilihat dari bibir depan ya, tetapi mukosanya yang di dalam. Kemudian kuku tangan dan kaki biru," kata Ganesja dalam diskusi media di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (28/10/2015).

Ganesja menjelaskan, bayi membiru bisa terjadi jika ada jantung bocor sehingga darah bersih bercampur dengan darah kotor dan menjadi warna kebiruan kotor. Warna biru juga bisa terlihat sangat jelas ketika bayi menangis.

Jika gejala biru tidak muncul, orangtua biasanya tidak menyadari jika bayi mengalami kelainan penyakit jantung bawaan.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah jantung bising. Anak sering sakit batuk dan panas, tumbuh kembang terganggu, hingga cepat kelelahan saat menyusui.

"Ada penyakit jantung bawaan, membuat anak jadi sering sakit. Kalau sakit, makannya jadi enggak bagus, akhirnya tumbuh kembangnya enggak bagus, berat badannya tidak sesuai umur," ujar Ganesja.

Jika gejala tersebut muncul, proses memastikan penyakit jantung bawaan dan jenisnya bisa dilakukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (EKG). Selanjutnya, tim dokter bisa melakukan penanganan yang tepat untuk bayi.

Dari jumlah 32.000-40.000 bayi per tahun yang lahir dengan penyakit jantung bawaan, sebanyak 50 persen perlu intervensi atau operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com