Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2015, 16:41 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia menetapkan peringatan World Antibiotic Awareness Week (WAAW) atau Pekan Peduli Antibiotik Sedunia pada 16-22 November 2015.

Dalam WAAW, WHO ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat meningkatkan kesadaran mengenai adanya resistensi antibiotik yang kini tengah menjadi permasalahan serius di dunia.

"Ini pertama kalinya WHO menetapkan World Antibiotics Awareness Week. Ini menjadi masalah serius di dunia. Kalau sudah resisten tidak ada antibiotik yang bisa mengobati infeksi dan bisa mengakibatkan kematian," ujar Salmah Burton selaku Perwakilan WHO Indonesia di Jakarta, Kamis (12/11/2015).

Kampanye ini mengambil tema Antibiotics: Handle with Care. Di Indonesia, perayaan WAAW menekankan pada penggunaan antibiotik dengan bijak. Penanggungjawab Resistensi Antimikroba WHO Indonesia Dewi Indriani mengungkapkan, resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan proses alami yang terjadi di seluruh dunia.

Di Thailand, kematian akibat resistensi antibiotik telah mencapai lebih dari 38 ribu orang per tahun. Masalah ini pun tak hanya terjadi negara berkembang, tetapi juga negara maju. Resistensi antibiotik bisa terjadi akibat pemakaian antibiotik secara berlebihan maupun ketidakpatuhan seseorang saat minum antibiotik.

"Gunakanlah antibiotik dengan bijak. Kalau bukan penyakit karena infeksi bakteri, ya tidak usah minum antibiotik," kata Dewi.

Konsumsi antibiotik wajib dengan resep dokter. Masyarakat seharusnya tidak bisa membeli antibiotik secara bebas di apotek atau toko obat.

Para tenaga kesehatan pun tidak boleh memberikan antibiotik kepada pasien yang sebenarnya tidak membutuhkan, misalnya, memberikan antibiotik untuk pasien yang sakit flu. Sebab, sakit flu disebabkan oleh infeksi virus, bukan bakteri, sehingga tidak perlu pemberian antibiotik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com