Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2016, 11:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Sebuah harapan untuk melawan virus Zika datang dari India. Bharat Biotech, perusahaan farmasi asal India, mengklaim sudah memiliki dua vaksin yang kemungkinan bisa melawan virus Zika.

Krishna Ella, Managing Director Bharat Biotech menjelaskan, vaksin pertama disebut rekombinan, yang dibuat berdasarkan rekayasa genetik. Sedangkan vaksin kedua merupakan jenis vaksin yang dilemahkan. Jenis yang kedua ini akan diuji coba pada hewan dalam waktu dua minggu lagi.

Bharat Biotech sudah meneliti virus Zika sejak tahun lalu. Bersamaan dengan penelitian mengenai vaksin chikunguya dan dengue. Virus Zika memiliki kesamaan dengan virus dengue, keduanya juga disebarkan oleh nyamuk Aedes. Hal ini yang membuat Bharat Biotech cukup yakin akan keampuhan calon vaksin tersebut.

 “Ini memang sebuah petunjuk. Tapi itu belum terbukti sebagai vaksin Zika. Kami masih menganalisa keduanya dan terlalu dini untuk memberi komentar,” ujar Direktur Jenderal Indian Council of Medical Research, Soumya Swaminathan kepada Reuters (3/2/16).

Tak hanya Bharat Biotech, banyak perusahaan farmasi di seluruh dunia sedang berusaha untuk menemukan vaksin Zika. Sebut saja perusahaan farmasi asal Jepang, Takeda Pharmaceutical yang menyatakan telah membentuk tim khusus yang bertujuan menemukan cara mengalahkan virus Zika.

Pernyataan ini keluar sehari setelah perusahaan farmasi asal Perancis, Sanofi SA, mengumumkan telah memulai penelitian untuk menemukan vaksin virus Zika.

Tak mau ketinggalan, Pfizer, Johnson and Johnson, serta Merck memulai program untuk menemukan penangkal virus Zika. Merck, yang berhasil menemukan vaksin Ebola, mencoba metode yang digunakan ketika menemukan vaksin Ebola.

Paul Stoffels, Kepala Peneliti di Johnson and Johnson’s mengatakan kalau pihaknya sedang mencari teknologi yang bisa digunakan untuk membasmi virus Zika. Tapi ia mengaku belum bisa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menemukan vaksin Zika.

Meski saling berlomba, para peneliti yang terlibat dalam program vaksin Zika yakin kalau vaksin ini tidak akan siap dalam waktu dekat. Memproduksi vaksin yang aman,  efektif, dan dalam jumlah besar butuh waktu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+