KOMPAS.com - Tak ada alasan untuk puasa berhubungan seks selama kehamilan. Sebab anggapan bahwa seks bisa memicu kelahiran dini hanyalah mitos.
Ada anggapan bahwa berhubungan seks ketika hamil bisa memicu kelahiran dini. Dr. Gabrielle Downey, konsultan ginekologi dari Birmingham menjelaskan kalau secara teori hal itu bisa saja terjadi. Dengan catatan, servik sudah siap alias sudah dekat waktunya melahirkan.
“Kalau belum waktunya, berhubungan seks selama kehamilan itu aman. Sama sekali tidak memicu persalinan dini,”kata Dr. Gabrielle.
Anggapan seperti ini muncul karena sperma mengandung hormon prostaglandin yang dapat memicu kontraksi. Bentuk sintetis dari prostaglandin ini memang dipakai untuk merangsang persalinan, yang membuat prostaglandin secara teori bisa mempercepat persalinan. Tapi pada umumnya jumlah hormon prostaglandin dalam sperma tidak cukup banyak untuk sampai menyebabkan terjadinya kontraksi, apalagi sampai mempercepat persalinan.
Tapi, berhubungan seks bisa memicu terjadinya kontraksi yang dikenal sebagai Braxton Hicks. Kontraksi ini terjadi akibat menegangnya otot uterus yang sering disalahartikan sebagai kontraksi menjelang persalinan. Kontraksi Braxton Hicks ini terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
“Banyak hal yang memicu pergerakan uterus, salah satunya seks, bisa menyebabkan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi persalinan yang sebenarnya terjadi secara progresif, rasa sakit yang makin menjadi, dan kontraksi terjadi lebih sering. Sedangkan kontraksi Braxton Hicks biasanya hanya berlangsung selama 20-30 detik,” imbuh Dr. Gabrielle.
Jadi, selama kondisi ibu hamil dan kehamilannya normal, maka taka da yang perlu dikhawatirkan jika ingin berhubungan seks selama kehamilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.