Dalam laporan dari sebuah rumah sakit di Kanada, pria berusia 43 tahun yang sudah mengonsumsi Truvada selama 24 bulan itu melakukan hubungan seksual dengan pria lain yang terinfeksi HIV.
Pria tersebut meyakini ia tertular jenis virus yang langka dan resisten terhadap dua obat yang dipakai dalam Truvada.
Virus tersebut diyakini sudah kebal obat saat ditularkan, jadi bukannya berkembang menjadi resisten setelah penularan.
Truvada adalah obat yang dikembangkan untuk mengurangi angka penularan HIV sampai 90 persen. Dalam situs Poz yang fokus pada HIV/AIDS, disebutkan bahwa penelitian terakhir menyebutkan risiko penularan bisa dikurangi sampai 99 persen setelah pil itu dikonsumsi empat kali seminggu.
Mengingat angka yang cukup besar itu, kegagalan yang dialami pria tersebut mengejutkan. Walau demikian, para ahli mengatakan bukan berarti obat ini tidak efektif.
"Menurut saya situasi ini tak perlu membuat panik. Ini adalah contoh yang menunjukkan bahwa PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis, penggunaan obat untuk mencegah infeksi) suatu waktu bisa tak efektif jika menghadapi virus kebal obat," kata Richard Harrigan, peneliti bidang HIV.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.