Kegiatan itu masih memakai vaksin polio oral karena stok vaksin polio suntik belum mencukupi.
Vaksinasi polio dianjurkan bagi anak berusia 0-59 bulan. Imunisasi polio serentak di dunia itu diharapkan membuat virus polio tak ada lagi tempat untuk singgah sehingga tak bisa berkembang biak dan akhirnya musnah.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman Bhakti Pulungan, Kamis (3/3), di Jakarta, menegaskan, semua pihak harus mendukung imunisasi.
Menurut Aman Bhakti, masa balita merupakan periode rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh belum kuat. "Karena itu, PIN wajib dilaksanakan, terutama bagi anak balita yang belum pernah vaksinasi polio. Seharusnya polio tak boleh ada lagi di Indonesia," ujarnya.
Dia menambahkan, PIN merupakan momentum bagi Indonesia untuk mempertahankan predikat negara bebas polio. "Jangan sampai kita kecolongan ada kasus anak balita terserang virus polio," ucapnya
Agar kebijakan itu lebih kuat tersampaikan ke daerah, Presiden Joko Widodo perlu secara langsung menekankan pentingnya imunisasi kepada masyarakat.
Mendekati pelaksanaan PIN, sosialisasi digalakkan agar warga memahami pentingnya imunisasi. Sosialisasi dilakukan melalui televisi, radio, media cetak, dan spanduk di pusksesmas atau posyandu.
"Setiap hari di iklannya akan ada hitung mundur hari pelaksanaan sehingga masyarakat teringat ada PIN," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Maret 2016, di halaman 13 dengan judul "Vaksinasi Polio Dilaksanakan Serentak".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.