Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2016, 21:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Umumnya, ini disebabkan oleh defisiensi atau kurangnya zat besi dalam tubuh. Sayangnya, kekurangan HB seringkali tidak menunjukkan gejala yang spesifik, sehingga banyak orang yang tidak sadar terkena anemia.

Tak heran, jika anemia defisiensi besi termasuk dalam salah satu penyakit silent killer yang berkontribusi hampir 20 persen dari kematian orang dewasa akibat kekurangan darah, karena kurangnya asupan zat besi.

Menurut DR. Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK, selain karena defisiensi zat besi, ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan seseorang berisiko anemia:

1. Rendahnya asupan zat gizi yang penting untuk pembentukan hemoglobin/Hb, seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, dan protein yang bisa mengakibatkan kadar Hb rendah.

2. Perdarahan. Misalnya, infeksi usus karena cacingan, trauma, atau luka.

3. Malaria. Di mana terjadi pecah sel darah merah/eritrosit.

4. Penderita infeksi kronis: TBC, HIV/AIDS dan keganasan, seperti kekurangan zat gizi dan juga karena perdarahhan.

5. Penderita thalasemia. Adanya kelainan darah secara genetik yang menyebabkan anemia, karena sel darah merah cepat pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalam tubuh.

“Seringkali anemia terjadi karena kurangnya mengonsumsi makanan kaya sumber zat ebsi. Apalagi, sebagain besar bahan makanan masyarakat Indonesia berasal dari nabati. Padahal, zat besi dari nabati sulit diserp oleh tubuh,” jelas Dr. Anie dalam acara Merck dan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Luncurkan Kampanye “Indonesi Bebas Anemia” di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta (16/3).

Anie menambahkan, makanan terbaik sumber zat besi bisa didapatkan dari bahan makanan hewani, seperti daging sapi, daging kambing, ayam, bebek, dan ikan.

Sedangkan, dari bahan makan nabati bisa didapatkan dari sayuran berwarna hijau tua, seperti bayam, daun singkong, atau kangkung. Namun, tingkat penyerapan zat besinya lebih rendah ketimbang sumber makanan hewani.

“Hal lain yang harus diperhatikan adalah faktor promotor, yang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi, salah satunya adalah vitamin C. Lalu, faktor inhibitor atau yang menghambat penyerapan, diantaranya tannin yang ada dalam teh dan kopi. Karena itu, hindari makan dan minum teh bersamaan,” ujar Anie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau