KOMPAS.com - "Ketika Anda menempatkan benda dengan wangi-wangian buatan dalam vagina, maka Anda akan membunuh bakteri baik yang ada di sana dan kemudian memicu berkembangnya bakteri jahat," kata Draion Burch, DO, spesialis kandungan dari University of Pittsburgh School of Medicine Dept of Obstetrics yang dikenal dengan nama Dr. Drai.
Menurutnya, hampir semua jenis tampon yang berpewangi dapat menyebabkan vaginosis bakteri, sehingga vagina Anda malah akan tercium seperti ikan busuk.
Sehingga, produk yang konon dirancang untuk membuat aroma vagina menjadi "lebih baik"—walau dengan aroma bunga yang tak wajar—dapat benar-benar menimbulkan infeksi dan menghasilkan aroma yang berkebalikan dari apa yang dirahapkan. Hal ini juga berlaku pada pantyliner atau pembalut dengan aroma.
Tampon dengan pewangi tak jauh berbeda dengan sabun vagina dengan wangi menyengat. Produk tersebut masih ada di pasaran karena wanita cenderung tidak merasa “aman” terhadap dirinya sendiri.
Dr. Drai memperingatkan, keseimbangan pH vagina bisa lebih terganggu ketika diberi aroma buatan ketimbang saat vagina mengeluarkan aroma alaminya. Aroma buatan hanya memberi efek sementara, sementara efek jangka panjang justru buruk, membuat aroma vagina menjadi semakin tidak enak.
Jadi, jika Anda mencoba salah satu produk tersebut dan memiliki reaksi negatif, seperti gatal, lembab berlebihan, dan panas, hentikan segera penggunaan dan amati apakah ada infeksi setelah 24 jam. Jika ada, Dr. Drai merekomendasikan untuk segera menuju ke dokter.
Jadi, apa yang harus Anda gunakan untuk membersihkan vagina?
"Tidak ada!" kata Dr Drai. "Secara berkala vagina akan membersihkan dirinya sendiri. Biarkan vagina melakukannya dengan cara yang alami.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.