Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Kecanduan Gawai, Mulailah Detoks Digital

Kompas.com - 02/06/2016, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Kita memang tak bisa membendung pengaruh teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, segala yang berlebihan tentu berakibat buruk, termasuk penggunaan gawai andalan kita.

Bukan rahasia lagi jika waktu yang kita habiskan di depan layar (televisi, komputer, tablet, atau ponsel), terus bertambah. Tanpa sadar kita pun sudah kecanduan.

Kurangi kebiasaan Anda berinteraksi dengan gadget. Lakukan secara bertahap jika Anda merasa sulit berpisah dengan gadget, sampai akhirnya bisa secara rutin "puasa" memainkan gadget.

Beberapa selebriti seperti aktris Julia Roberts, penyanyi Ed Sheeran, sampai sutradara Steven Spielberg, mengaku perlu mengambil jeda dari dunia media sosial untuk lebih tenang dan kembali terhubung dengan dunia nyata.

Anda pun bisa melakukan detoks digital untuk mendapatkan manfaat yang sama. Beberapa penelitian menunjukkan, efek langsung kecanduan gadget pada fisik dan mental kita.

Efek fisik


- Leher
Menatap layar gadget terus menerus, seringkali sambil menunduk, terbukti berpengaruh pada kesehatan punggung. Penelitian menyebut, saat kita menundukan kepala 60 derajat, kita menambah tekanan pada leher sampai 27 kilogram. Duduk seharian di depan komputer juga dapat mengubah postur tubuh sehingga kita rentan sakit punggung.

- Kulit
Tahukah Anda, smartphone Anda bisa jadi tempat berkembang biaknya kuman. Padahal, gawai tersebut paling sering menempel di kulit wajah. Untuk menjaga kebersihannya, secara rutin bersihkan dan sterilkan layar ponsel Anda. Terutama jika Anda memiliki masalah dengan jerawat.

- Sperma
Pria yang sering memakai laptopnya dengan cara memangkunya, kemungkinan besar akan mengalami gangguan kesuburan. Ini karena panas dan radiasi elektromagnetik dari laptop merusak DNA sperma dan mengurangi kemampuannya berenang.

- Mata
Mata mungkin bagian tubuh yang paling lelah dengan kebiasaan Anda memakai gadget terlalu lama. Terlalu banyak kontak dengan layar membuat penglihatan menjadi buram dan kering.

- Sakit kepala
Tekanan pada mata akibat paparan gadget ternyata juga berdampak pada nyeri kepala. Membaca teks pada layar yang terang bisa memicu tegangan otot-otot mata.


Efek mental

Bukan hanya pengaruh pada fisik, kesukaan Anda mengamati media sosial juga berpengaruh pada mental. Misalnya saja menyebabkan kecemasan dan stres. Sebuah survei menyodorkan fakta tersebut.

Penelitian juga menunjukkan, media sosial bisa membuat kita merasa kesepian serta menurunnya rasa kebahagiaan. Barangkali ini karena kita sering membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang kita lihat di media sosial.

Hal lain yang cukup meresahkan adalah kecanduan. Sebuah survei tahun 2012 menyebutkan, 66 persen orang merasa panik jika mereka tak membawa ponsel mereka. Sebagian orang juga mengalami ketagihan dan gejala cemas jika gadget mereka tidak bisa online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau