KOMPAS.com - Saat dikonsumsi dalam jumlah cukup, makanan sehat ini tak hanya memberikan Anda tenaga, namun juga nutrisi yang dibutuhkan agar tetap bugar, termasuk menjaga berat badan sehat. Namun, beberapa kandungannya bisa berubah menjadi racun bila dikonsumsi terlalu banyak
Bayam, bit, dan lobak
Masing-masing dari sayuran ini merupakan pembangkit tenaga dengan segudang gizi. Khasiatnya bagi kesehatan, tak perlu ditanya lagi. Namun, baik itu bit, bayam, dan lobak tinggi senyawa alami yang disebut oksalat.
Oksalat bekerja sebagai prebiotik untuk memberi makan bakteri sehat dalam usus. Tapi jika Anda rentan mengalami batu ginjal, makan terlalu banyak oksalat bisa merugikan kesehatan.
"Ginjal seharusnya menyaring senyawa ini dan membuangnya. Tapi untuk seseorang yang rentan terhadap batu ginjal, ginjal akan lebih sulit untuk mengolahnya, yang dapat menyebabkan penumpukan dan pembentukan batu ginjal," kata kata ahli diet Jessica Cording.
Untuk kasus ginjal ini, yang terbaik ialah menghindari makanan yang tinggi oksalat sama sekali. Ahli gizi dapat membantu Anda menemukan alternatif yang lebih rendah oksalat, seperti kubis atau kembang kol.
Beras merah
Karbohidrat kompleks ini identik dengan gaya hidup sehat. Tetapi, beras sangat mudah menyerap arsenik dari dalam tanah dan air. Dan beras merah dan cokelat cenderung menyerap lebih banyak logam berat ketimbang jenis beras lainnya.
Arsenik sendiri merupakan karsinogen—zat pemicu kanker—dan saat ini tidak ada batas aman konsumsi arsenik dalam makanan.
Namun para ahli, termasuk mereka yang tergabung dalam Environmental Working Group, setuju bahwa Anda tidak perlu menghindari nasi merah atau cokelat dari diet Anda sepenuhnya.
"Jika Anda biasa mengonsumsi beras tersebut setiap hari, cobalah untuk divariasikan dengan quinoa, farro, atau millet," kata Cording.
Ini termasuk mengonsumsi makanan kemasan yang mengandung bahan beras seperti sirup beras merah (yang sering digunakan untuk mempermanis sereal atau granola bar). Lebih baik untuk memakannya sekali-sekali ketimbang setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.