Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2016, 09:24 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fibrilasi Atrium (FA) merupakan kelainan irama jantung yang bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, hingga gagal jantung. Untuk menghindari komplikasi penyakit tersebut, sangat penting mendeteksi adanya FA lebih dini.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Yoga Yuniadi mengatakan, salah satu gejala yang biasanya muncul yaitu jantung berdebar atau iramanya tidak beraturan.

"Jantung berdebar seperti ada denyut yang hilang atau melemah. Atau denyut jantung terasa cepat seperti main drum itu bisa jadi fibrilasi atrium, " ujar Yoga dalam diskusi media di Gedung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Jantung berdebar itu disebabkan oleh banyaknya sumber listrik di jantung yang mengeluarkan impuls tidak beraturan. Selain itu, lanjut Yoga, ada beberapa gejala lain yang bisa muncul. Antara lain sebagai berikut, nyeri di dada, nyeri perut, sesak, pusing atau tubuh terasa melayang, mudah lelah, dan tidak mampu berolahraga.

Yoga mengungkapkan, FA umumnya memang diderita usia lanjut. Namun, usia muda atau mereka yang dalam usia produktif juga ada yang terkena FA.

Jika sejumlah gejala tersebut muncul, sebaiknya segera periksa ke dokter. Salah satunya bisa dengan memeriksa EKG atau rekam jantung.

Sayangnya, menurut Yoga, tak banyak masyarakat yang menyadari kondisi FA hingga akhirnya sudah terjadi komplikasi.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai FA, sejumlah perhimpunan pun melakukan kampanye kepedulian FA pada 23-31 Juli 2016. Mereka yang tergabung dalam kampanye ini, yaitu Indonesia Heart Rhythm Society (InaHRS), Asia Pasific Rhythm Society (APHRS), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), serta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Yoga selaku Ketua Panitia Kampanye Fibrilasi Atrium ini pun mengajak masyarakat mengikuti pemeriksaan EKG atau rekam jantung gratis selama periode kampanye. Pemeriksaan EKG gratis bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan seluruh Indonesia yang memiliki dokter spesialis jantung dan di beberapa mal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau