Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Luka Diabetes dari Lendir Ikan Lele

Kompas.com - 05/08/2016, 20:00 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Salah satu komplikasi penyakit diabetes adalah luka di bagian kaki yang sulit sembuh. Dari hasil penelitian tim mahasiswa dari Universitas Gajah Mada (UGM), diketahui bahwa lendir ikan lele berpotensi menjadi obat bagi luka diabetes.

Luka yang sulit sembuh di bagian kaki pasien diabetes terjadi akibat kerusakan saraf atau aliran darah yang buruk. Kondisi itu terjadi jika kadar gula darah pasien selalu tinggi. Luka yang tidak dirawat itu pun berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan hingga beresiko amputasi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Farmasi UGM, terungkap bahwa ikan lele memiliki imunitas nonspesifik berupa lendir pada kulitnya.

Tim peneliti dari UGM tersebut terdiri dari Joshua Alif Wendy, Dion Adiriesta Dewanda, Megaria Ardiani, Utami Tri Khasanah, serta Raden Mas Ravi Hadyan.

"Meski hidup di lingkungan air tercemar penuh bakteri pathogen, tetapi jarang mengalami infeksi. Itu karena di Ikan Lele terdapat imunitas nonspesifiknya," ujar salah satu tim peneliti Raden Mas Ravi Hadyan dalam press release Humas UGM, Jumat (05/08/2016).

Dalam lendir atau mukus lele terkandung senyawa-senyawa protein aktif berupa Antimicrobial Peptides(AMPs). Senyawa ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka karena memiliki aktivitas bakterisidal yang kuat untuk membunuh bakteri. 

"Bisa untuk pengobatan luka kronis diabetes. Terutama bagi penderita diabetes yang telah terinfeksi bakteri Methicillin Resistant Staphylococus aerus (MRSA) yang sudah kebal antibiotik," katanya.

Pemanfaatan senyawa antibakteri itu dalam bentuk salep. Proses pembuatan salep dilakukan dengan mengambil lendir bagian punggung lele berumur 4-6 bulan, kemudian disentrifugasi. Setelah itu lendir yang diperoleh dicampur dengan Poly Ethylen Glycon (PEG).

"Hasil campuran bahan-bahan tersebut menghasilkan salep yang diberi nama dengan Super Clariac Biomimicry Helaing Agent atau disebut dengan SCRIAC-BIOLINGENT," kata Ravi.

Khasiat dari salep tersebut sudah diuji coba pada tikus yang terluka. Hasilnya, salep modifikasi lender lele memberikan efek penyembuhan yang lebih baik.

“Tikus yang diberi salep lendir lele bisa sembuh lebih cepat dibandingkan dengan salep anti bakteri di pasaran,” kata Utami.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau