Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2016, 15:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca yang tidak menentu, kadang panas lalu tiba-tiba hujan, adalah cobaan untuk sistem pertahanan tubuh kita.

Banyak yang sampai hari ini masih sehat dan bugar, banyak juga yang sudah tumbang terserang batuk, pilek, radang tenggorokan dan sesak napas.

Sejalan dengan ini, penggunaan obat pun meningkat, tak terkecuali antibiotik dan penisilin. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk mengonsumsi suatu jenis obat, baca ini dulu. Pasalnya, beberapa obat diketahui bisa menimbulkan masalah kesehatan yang baru dan memengaruhi lingkar pinggang juga.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinology Clinical and Metabolism telah menemukan, hubungan antara penggunaan antibiotik dan peningkatan risiko diabetes tipe-2.

Untuk penelitian ini, peneliti Denmark melacak data dari lebih dari 1,5 juta orang dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi dua sampai empat obat antibiotik resep memiliki risiko 23% lebih tinggi terkena diabetes, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi setiap antibiotik yang diresepkan.

Sementara mereka yang mengonsumsi lima obat antibiotik resep mengalami kenaikan risiko diabetes tipe-2 sebesar 53 persen.

Peneliti mencatat kemungkinan, bahwa orang dengan diabetes, dan orang-orang yang berisiko lebih besar mengalami diabetes, mungkin lebih sering menderita sakit sehingga akhirnya membutuhkan antibiotik lebih banyak daripada rata-rata orang yang sehat. Namun, studi menemukan hubungan antara penggunaan antibiotik dengan naiknya risiko diabetes.

Studi terbaru ini bukan satu-satunya yang melihat hubungan antara kenaikan risiko diabetes dengan penggunaan antibiotik. Penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Endocrinology juga menemukan hubungan antara keduanya. Penelitian ini juga mengatakan, hanya dua sampai lima jenis penisilin dan antibiotik sejenisnya yang diketahui sangat meningkatkan risiko diabetes.

Para peneliti mengatakan, bahwa antibiotik dapat membunuh bakteri yang baik dan yang jahat di pencernaan kita. Secara drastis, hal ini dapat mengganggu keseimbangan pencernaan, yang mengarah ke hal-hal negatif seperti sensitivitas insulin dan intoleransi glukosa, yang keduanya dapat menyebabkan kenaikan diabetes.

Kita masih tidak tahu pasti apakah benar antibiotik dapat secara langsung menyebabkan penyakit metabolik seperti diabetes.

Sampai hal itu bisa dipastikan, konsumsilah antibiotik hanya ketika Anda membutuhkannya dan pastikan Anda meminumnya sesuai petunjuk dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau