4. Hormon dan modulator metabolik
Obat ini juga bekerja untuk mencegah kerusakan otot para atlet dengan menurunkan jumlah hormon dalam tubuh. Misalnya, menurunkan jumlah hormon kortisol (hormon stres) dalam darah.
Jika menggunakan ini, para atlet lari cepat tidak harus mengeluarkan tenaga terlalu besar.
5. Diuretik
Zat diuretik membuat seseorang menghasilkan lebih banyak urine. Dengan banyaknya cairan yang keluar, dapat menurunkan berat badan atlet sebelum kompetisi.
Zat ini terkadang tak terdeteksi melalui tes urine sehingga disebut masking agents. WADA juga melarang zat lain yang bertindak sebagai masking agents.
6. Stimulan
Stimulan dapat meningkatkan kondisi psikologis para atlet. Atlet akan menjadi lebih fokus, perhatian, dan energi yang lebih besar. Stimulan dapat memberikan semangat untuk atlet yang bertanding selama berjam-jam.
7. Narkotika dan cannabinoids Narkotika, yang obat-obatan seperti opioid, dan cannabinoids, seperti juga ganja barangkali pilihan yang aneh untuk para atlet.
Penggunaan zat ini tentu sangat dilarang karena bisa menghilangkan rasa nyeri saat bertanding. Misalnya saja digunakan saat bertanding tinju atau gulat.
8. Glukokortikoid
Glukokortikoid merupakan salah satu bentuk hormon stres yang terkait dengan kortisol. Bagi para atlet, zat doping ini dapat membuat mereka lebih prima saat bertanding dan merespon sesuatu dengan cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.