Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2016, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Kecerdasan memang sulit diukur secara pasti, itu sebabnya peringkat di sekolah tak selalu bisa menunjukkan seberapa tinggi kecerdasan seseorang. 

Anda mungkin pernah mendengar cerita bahwa Albert Einstein, salah satu ilmuwan paling berbakat, kesulitan belajar di sekolahnya dan sempat dianggap anak bodoh. Ada banyak contoh orang-orang berbakat dan sukses lain yang memiliki kisah serupa.

Sebelum Anda mengira-ngira apakah sebenarnya Anda juga memiliki potensi kecerdasan tersembunyi, coba cek beberapa tanda-tanda seseorang cerdas, berikut ini:

- Gangguan mental
Kaitan antara gangguan mental dan kecerdasan memang masih kontroversial, tetapi tak ada salahnya diperhatikan. Misalnya saja, banyak orang berbakat di bidang sastra ternyata menderita bipolar, sebut saja Vincent Van Gogh, Emily Dickinson, dan Ernest Hemingway.

Kaitan antara kecerdasan dan kesehatan mental memang belum jelas. Salah satu teori menyebut, protein spesifik yang terkait dengan memori dan rasa ingin tahu di otak tikus, juga terkiat dengan gangguan bipolar dan skizofrenia pada manusia.

Selain itu, kemampuan yang dperlukan untuk menyelesaikan soal matematika dan memproses informasi dengan cepat, bisa membuat seseorang beresiko mengalami mania (kondisi fokus tinggi dan beraktivitas tanpa lelah yang sering dialami orang bipolar).

- Bahasa kurang sopan
Walau secara umum kebanyakan orang mengaitkan bahasa yang kotor dan tidak sopan dengan kurangnya pendidikan, tetapi penelitian menunjukkan orang yang sering mengumpat ternyata cerdas. Mereka biasanya memiliki kosa kata yang lebih banyak.

- Berani ambil risiko
Seseorang yang terbuka pada tantangan baru dan tidak takut mengambil risiko cenderung punya kecerdasan lebih tinggi. Demikian menurut penelitian tahun 2015 di Finlandia.

- Kurang aktif
Meski sifat pemalas tak akan membuat seseorang lebih pintar, tetapi orang yang banyak berpikir biasanya tidak tertarik pada olahraga yang mengerahkan tenaga fisik, seperti olahraga. Sifat tidak aktif itu bagi kebanyakan orang juga dianggap sebagai kemalasan.

- Anak tertua
Urutan lahir juga berpengaruh pada kecerdasan. Anak sulung pada umumnya punya kecerdasan lebih tinggi dibanding adik-adiknya. Kemungkinan ini karena anak pertama dididik dengan disiplin lebih keras oleh orangtuanya.

- Pencemas
Senang merenung atau memikirkan sebuah situasi dan pengalaman berulang kali, bisa jadi merupakan tanda kecerdasan. Karena sering mempertimbangkan kejadian masa lalu dan masa depan secara detail, orang-orang ini juga dianggap sebagai pencemas.

- Populer
Anak yang populer biasanya mampu membaca emosi orang lain dan kepribadian dengan baik. Keterampilan itu bisa membuat anak cerdas lebih populer dibanding teman sebayanya.

Penelitian juga menyebutkan, anak-anak yang cerdas secara emosi dan bisa mengenali apa yang orang inginkan, pikirkan, dan rasakan, bisa mencapai kedudukan sosial lebih tinggi dibanding yang lain.

- Tak percaya Tuhan
Hasil analisa terhadap 35 penelitian menemukan, orang yang memandang dunia secara natural cenderung lebih cerdas dibanding orang yang religius. Mereka juga cenderung menganggap kepercayaan religius sebagai hal yang irasional dan tidak bisa dibuktikan oleh sains.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau