Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2016, 08:10 WIB

TANYA:
 
Tante saya sekitar 4 tahun terakhir ini baru diketahui menderita penyakit kencing manis. Namun, ia cukup bandel karena tidak mau menjaga pola makannya. Di usianya yang ke 58 tahun, ia terlihat sangat tua karena badannya juga kurus.

Beberapa waktu lalu ia dibawa ke UGD rumah sakit dan baru ketahuan gula darahnya hampir 400. Ia lalu diberi obat-obatan dan diminta balik lagi untuk konsultasi dengan dokter internis. Yang jadi masalah, setelah agak segar ia menolak konsultasi ke dokter penyakit dalam.
 
Kami sekeluarga pusing menghadapinya karena ia sangat malas berobat. Padahal, dari segi biaya tidak ada masalah sama sekali untuk berobat ke mana pun. Mohon saran dokter untuk menghadapinya, karena kondisi kesehatannya terlihat terus menurun.
Rachma (30), Tangerang

JAWAB:

Saudari Rachma di Tangerang

Pertama-tama saya juga ikut prihatin dengan apa yang dialami oleh Tante Saudari. Semoga keadaan beliau cepat membaik

Pada diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik, gula darahnya sering tinngi memang dapat menyebabkan penyandangnya jadi kurus, kulit keriput dan jadi kering. Sehingga kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya.

Tante saudari kurus itu dapat disebabkan  karena pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, walau makannya banyak, tetapi makanan itu tidak digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dengan baik.

Makanan, yang sudah diubah jadi gula darah tidak dapat masuk ke dalam sel jaringan tubuh dan hanya menumpuk dalam aliran darah. Akibatnya tubuh akan mengolah sumber energi lain, dari cadangan energi tubuh dalam hati, lemak dan otot.

Kalau keadaan itu berlangsung lama, otot sendiri pun akan dijadikan sumber energi oleh tubuh. Sehingga otot-otot semakin lama semakin mengecil. Buang air kecil yang banyak pada penderita diabetes melitus yang gula darahnya tinggi juga dapat menyebabkan penurunan berat badannya

Lalu, melihat kondisi fisik beliau, sesuai keterangan saudari, seharusnya memang dikonsulkan ke dokter penyakit dalam. Disamping untuk mendapatkan penanganan yang lebih akurat---beliau menurut indikasi, harus mendapatkan injeksi Insulin, juga untuk mencari faktor penyulit, kemungkinan adanya komplikasi yang sudah dialaminya.

Sayangnya, beliau kurang kooperatif, ini barangkali disebabkan tante saudari juga kemungkinan mengalami depresi. Depresi memang sering dialami oleh penderita diabetes melitus. Keadaan depresi ini dapat memperburuk penyakitnya.

Menghadapi ini memang agak sulit. Saran saya, sebaikya beliau dibawa juga konsultasi ke ahli jiwa atau psikiater. Sementara, bantu beliau bersosialisasi dengan penderita diabetes lain, ajak aktif dalam organisasi diabetes yang biasanya ada di setiap kota.  Biar pemahamannya tentang diabetes benar, dan percaya dirinya tumbuh.

Terimaksih, semoga bermanfaat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau