Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi Air, Wanita Ini Kesakitan Saat Mandi, Berkeringat, dan Menangis

Kompas.com - 12/10/2016, 13:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Mandi merupakan aktivitas sehari-hari manusia pada umumnya. Namun, bagi Candice Dent (35), mandi justru menjadi kegiatan yang menyakitkan di seluruh tubuhnya. Bukan karena ada luka terbuka di tubuh, tetapi karena ia alergi air atau disebut urtikaria aquagenic.

Tak hanya saat mandi, kulitnya juga akan menimbulkan ruam dan gatal-gatal jika berkeringat, bahkan menangis saat air mata menyentuh pipinya.

Wanita asal Kentucky itu juga akan merasa gatal-gatal jika terkena air hujan atau saat mencuci piring. Candice pun memiliki dermatographia yang menyebabkan kulitnya gatal dan membengkak jika disentuh.

Selama 20 tahun, Candice berjuang melawan kondisinya itu. Sejumlah obat-obatan telah ia coba untuk menyembuhkan penyakitnya, tetapi tak berhasil. Candice hanya pasrah menunggu rasa gatal-gatal hilang dengan sendirinya.

Sebelumnya, selama hampir dua dekade, Candice tak pernah tahu penyakit apa yang menyerangnya. Diagnosis urtikaria aquagenic baru didapatkannya tahun ini.

Urtikaria aquagenic merupakan kondisi langka yang membuat kulit sangat sensitif dan langsung bereaksi ketika terkena air. Umumnya terjadi pada wanita dan muncul gejala pada masa pubertas. Namun, hingga kini tidak diketahui pasti penyebab urtikaria aquagenic.

Mulanya dokter menduga Candice hanya alergi klorin yang terkandung di air kolam renang. Tapi ternyata, alergi itu tak hanya muncul setelah berenang saja.

Selama puluhan tahun, wanita yang berprofesi sebagai guru itu belajar untuk terbiasa gatal-gatal dan kesakitan tiap kali terkena air.

Ia menceritakan, pernah suatu kali seorang anak murid menangis di lengan Candice. Air mata anak itu pun langsung memicu ruam di kulit Candice.

"Kebanyakan orang tidak percaya dengan kondisi ini. 'Jika alergi terhadap air, bagaimana kamu bisa masih hidup?' Saya justru mendapatkan pertanyaan orang yang mengejek seperti itu," kata Candice.

Candice menjelaskan, alerginya ini hanya terjadi pada kulit. Jadi, ia tetap bisa minum air seperti biasa.

"Ini adalah alergi kulit, bukan alergi makanan. Jadi saya masih bisa minum, meski kadang membuat tenggorokan terasa terbakar," kata Candice.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau