Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi untuk Wanita yang Sulit Hamil karena Alergi Sperma

Kompas.com - 11/06/2016, 21:00 WIB

KOMPAS.com - Alergi sperma sering dikatakan sebagai salah satu penghambat kehamilan. Alergi sperma terjadi ketika seorang perempuan memiliki reaksi sistem imun internal terhadap protein yang ada dalam sperma pasangannya.

Reaksi ini menyebabkan tubuh perempuan melawan dan melumpuhkan sel sperma yang masuk ke dalam serviks (leher rahim) dan uterusnya (rahim). Itu sebabnya, alergi sperma bisa menghambat kehamilan. 

Untuk perempuan yang belum ingin hamil, reaksi alergi sperma ini bisa dicegah dengan cara meminta pasangan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim. Penggunaan kondom saat berhubungan intim akan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.

Namun, umumnya istri akan menolak saat diminta melakukan hubungan intim tanpa kondom. Padahal jika terus terproteksi dengan kondom, sulit bagi pasangan untuk mendapatkan keturunan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi alergi sperma? Saat berkonsultasi dengan dokter, dokter akan menangani perempuan dengan terapi untuk alergi sperma.

1. Gunakan kondom

Bila Anda belum ingin menimang momongan, reaksi alergi sperma bisa dicegah dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim. Penggunaan kondom saat berhubungan intim akan mencegah cairan mani dan sel sperma berkontak dengan dinding vagina dan menimbulkan berbagai reaksi alergi.

2. Terapi steroid

Mengatasi alergi sperma juga bisa dilakukan dengan terapi steroid, yaitu pemberian obat-obatan untuk menekan sistem ketahanan tubuh, termasuk menekan reaksi antibodi tadi dengan obat-obatan, dalam bentuk tablet atau suntikan.

3. Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)

Bila Anda mengalami alergi sperma tapi ingin cepat hamil, mintalah suami melakukan pencucian sperma. Suami akan diminta melakukan masturbasi, kemudian dilakukan analisis dan pencucian pada cairan mani yang keluar

Ini dilakukan untuk memisahkan sperma yang baik dari protein cairan mani dan zat lain yang dapat mengganggu proses pembuahan.

Selanjutnya, Anda dapat memilih untuk menjalani Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), yaitu dengan teknik Inseminasi Intra uterin (IUI) atau bayi tabung (IVF). Pada teknik iseminasi intra uterin, sel sperma yang telah dibersihkan tadi akan disuntikkan langsung ke dalam rahim menggunakan alat semacam pipet.

Sedangkan pada teknik bayi tabung, sel sperma yang baik akan membuahi satu atau lebih sel telur, yang sebelumnya telah diambil dengan operasi laparoskopi perempuan di laboratorium.

Selanjutnya, hasil pembuahan yang telah berhasil baru ditanamkan kembali ke dalam rahim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau