Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Seks, Menyembuhkan atau Memicu Sakit Kepala?

Kompas.com - 28/10/2016, 19:00 WIB

KOMPAS.com - Sedang sakit kepala menjadi alasan klasik yang sering dipakai para istri untuk menolak ajakan bercinta suaminya. Sebaliknya, banyak juga yang mengatakan sakit kepala mereka sembuh setelah berhubungan seks.

Paling tidak ada dua pendapat berbeda mengenai pengaruh seks bagi sakit kepala. Salah satunya menyebut, seks, terutama orgasme, akan membuat otak melepaskan zat kimia yang menurunkan nyeri akibat migrain.

Sementara itu, pendapat lain mengatakan seks bisa menyebabkan sakit kepala karena peningkatan tekanan darah dan memicu pelebaran pembuluh darah di otak.

Pada dasarnya efek seks pada nyeri kepala sangat tergantung pada tiap individu dan faktor-faktor lainnya. Jadi, pengalaman orang bisa berbeda.

Dalam hal migrain, meski gejala-gejalanya hampir sama, yaitu sensitif pada cahaya, pusing, dan nyeri konstan pada satu bagian kepala, tetapi pemicunya bisa berbeda-beda pada tiap orang. Para ahli mengatakan, ada kombinasi ribuan gen dan hormonal yang menyebabkan migrain.

Apakah benar berhubungan seks dapat menyembuhkannya? Saat kita berhubungan seks, neurotransmiter serotonin memang akan lebih aktif sehingga kita akan mengalami sensasi rasa bahagia. Bukan hanya itu, saat orgasme tubuh juga melepaskan hormon endorfin yang dapat mengurangi rasa sakit.

Endorfin ini mirip dengan opium, dikaitkan dengan perasaan gembira, positif, dan membuat sinyal sakit tidak mencapai otak. Tidak seperti obat pereda nyeri lain yang butuh waktu 15 menit untuk bekerja, hormon ini memberi hasil instan, menurunkan secara drastis nyeri migrain.

Seks, seperti olahraga, adalah aktivitas fisik yang bagi sebagian penderita migrain dapat memicu kekambuhan. Pengerahan tenaga yang dilakukan saat bercinta akan menimbulkan tekanan pada punggung dan leher, sehingga bagi mereka yang langganan migrain penyakitnya akan kambuh.

"Sakit kepala ketika berhubungan seksual biasanya ditemukan pada orang yang sudah sering migrain karena mereka secara genetik lebih rentan sakit kepala," kata Dr.Mark W. Green, ahli sakit kepala dari Columbia University College of Physician and Surgeons.

Jenis sakit kepala yang dapat dipicu oleh seks adalah sakit kepala eksplosif, yang terjadi saat orgasme. Menurut Green, pada dasarnya sakit kepala ini punya gejala yang mirip dengan stroke. Karena itu, mereka yang mengalami sakit kepala ini sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu apa penyebab sakit kepalanya.

Sementara itu, sakit kepala jenis tegang (tension headache) bisanya dipicu oleh stres, termasuk ketegangan melakukan hubungan seks. Sakit kepala jenis ini bisanya menghilang dalam 20 menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau