Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2016, 11:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Campak pada anak di bawah usia 5 tahun, terlebih yang terjadi pada tahun pertama kehidupan bayi, perlu mendapatkan penangan serius.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti University of California, Los Angeles, vaksinasi terhadap penyakit campak yang sangat menular sangat penting dilakukan. Mengingat, komplikasi kematian akibat campak kini menjadi semakin umum.

Dalam studi sebelumnya, 1 dari 1700 anak di bawah usia 5 tahun yang terkena campak, mengalami gangguan neurologis subacute sclerosing panencephalitis (SSPE), sebuah penyakit yang menyerang susunan syaraf dan mematikan.

Sedang, studi baru kembali melihat risiko SSPE pada anak-anak balita yang terkena campak selama wabah California besar sekitar tahun 1990.

Peneliti menemukan, tingkat SSPE semakin meningkat menjadi 1 dari 1387 bagi anak-anak yang terinfeksi sebelum usia lima tahun. Jumlah penderita SSPE juga meningkat menjadi sekitar 1 dari 600 untuk bayi yang terinfeksi sebelum ulang tahun pertama mereka.

"Itu adalah kejutan yang sangat menakutkan," kata Dr James Cherry, profesor riset di penyakit menular pediatrik di UCLA, yang merupakan bagian dari tim studi.

"Solusinya adalah kesehatan masyarakat yang baik. Orangtua perlu melakukan vaksinasi dan menciptakan kekebalan pada campak sehingga dapat melindungi anak-anak yang paling rentan terhadap campak dan SSPE.”

Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan penyakit menular di New Orleans yang dikenal sebagai ID Week.

“Sekarang saya perlu khawatir tentang hal ini selama 10 tahun ke depan. Ini sangatlah serius, "kata Cherry.

Peneliti berharap, data ini akan meningkatkan kewaspadaan orangtua yang menolak memberikan vaksin untuk anak-anak mereka.

Peneliti juga mengingatkan orangtua untuk merencanakan dengan matang tentang pilihan liburan dengan anak-anak ke negara-negara di mana campak adalah endemik.

"Sebaiknya anak di bawah 5 tahun tidak pergi ke negara yang belum memberikan dua dosis vaksin campak pada warga mereka. Itu terlalu berisiko," kata Cherry.

Dr. Peter Hotez, ahli penyakit menular dari Houston yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan gerakan anti-vaksinasi yang tumbuh di Texas dapat menyebabkan wabah campak degan risiko berbahaya di sana.

"Campak bukanlah penyakit jinak, Anda perlu lebih waspada akan hal itu," kata Hotez. "Kita harus memvaksinasi anak-anak kita atau anak kita yang akan menderita sebagaikonsekuensinya," Hotez memperingatkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com