TANYA:
Dok, apa penyebab timbulnya memar atau lebam di kulit? Saya sering mengalaminya walau sebelumnya tidak terbentur sesuatu. Memang tidak ada rasa sakit di sekitar bagian kulit yang memar itu, tapi saya takut karena sudah berulang kali. Perlukah diperiksakan ke dokter?
Amalia (22), Jakarta
JAWAB:
Terimakasih atas pertanyaan Saudari
Sebelum Saya menjawab pertanyaannya, saya ingin sampaikan bahwa dalam praktek sehari-hari, saya sering juga menemui pasien dengan keluhan memar, lebam pada kulitnya terutama di daerah lengan dan paha, seperti keluhan Saudari.
Biasanya memar atau lebam itu diketahui waktu pagi hari setelah bangun tidur, dan sebagian besar kasus yang datang konsultasi kepada saya juga wanita.
Dari pengalaman dengan beberapa pasien dengan keluhan itu, memar dan lebam akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, bahkan tanpa obat. Dari pemeriksaan laboratorium yang saya lakukan juga tidak kelainan yang Saya dapatkan.
Jadi, pesan Saya, kalau itu muncul sesekali, dan tidak ada gejala lain yang mengikutinya, misalnya perdarahan gusi, hidung, Saudari tidak perlu khawatir. Tapi, kalau ada gelala ini, sebaiknya Saudari perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
Lalu, dalam ilmu kedokteran memar, lebam seperti yang Saudari keluhkan ini dikenal dengan istilah "Purpura Simpleks." Biasanya terjadi akibat perdarahan di jaringan bawah kulit akibat rembesan darah karena pecahnya pembuluh darah kapiler.
Penyebab dan mekanismenya tidak diketahui dengan pasti. Banyak ahli yang berpendapat bahwa ini adalah varian normal. Obat-obat anti rematik (NSAID), aspirin, kortisol, obat anti pengumpalan darah, beberapa obat asthma juga dapat menyebabkan bercak, memar, lebam di bawah kulit ini.
Nah, sesuai dengan keluhan Anda, memar, lebam yang hilang sendir, tidak sakit, tidak ada gejala perdarahan lain yang mengikutinya, dan barangkali Anda juga tidak mengonsumsi obat-obatan seperti di atas, Anda belum perlu ke dokter. Saran saya, banyak makan buah-buahan, dan aneka warna sayuran
Terima kasih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.