KOMPAS.com - Normalnya, orang dewasa rata-rata tidur 7-8 jam sehari. Tetapi, Heather Reed (37) bisa tidur selama 22 jam sehari. Wanita asal Kanada itu ternyata mengalami gangguan langka, yaitu sindrom Kleine-Levin atau dikenal dengan Sleeping Beauty Syndrome.
Ketika gangguannya sedang membaik, Reed biasa tidur selama 12 jam sehari. Tetapi, sering kali waktu itu juga dianggap kurang. Reed merasa hanya tidur sebentar.
Gangguan langka ini benar-benar telah mengubah hidupnya. Bayangkan, Reed terkadang hanya memiliki waktu 2 jam untuk melakukan aktivitas selain tidur, karena dalam sehari hanya 24 jam. Red kehilangan pekerjaan dan kehidupan sosialnya.
"Ini tentu berdampak pada hidup saya. Saya merasa seperti hantu," kata Reed.
Sebelum didiagnosis sindrom Kleine-Levin, Reed lebih dulu dinyatakan memiliki myalgic encephalomyelitis pada lima tahun lalu. Penyakit itu membuatnya selalu merasa kelelahan.
Ternyata, kombinasi myalgic encephalomyelitis dan sindrom Kleine-Levin memperburuk waktu tidur Reed. Itulah mengapa setelah terbangun dari tidurnya yang lama, Reed pun masih merasa kelelahan dan kembali tertidur.
Reed merasa hidupnya menjadi terlalu cepat. Namun, ia terus berusaha mengatasi gejalanya. Gangguan tidur ini dirasakan reed setelah pulih dari infeksi virus selama tiga bulan.
Reed juga mengalami masalah neurologis, seperti pelupa dan nyeri otot. Akibatnya, saat sedang terjaga pun ia tak bisa banyak melalakukan sesuatu.
Dalam satu pekan, biasanya Reed hanya satu kali keluar rumah untuk pergi berbelanja atau menemui kerabat.
Sedihnya, banyak orang menganggap sepele penyakit yang dialami Reed. Sebab, mereka melihat Reed dalam keadaan baik-baik saja dan menanggap Reed memang sedang kelelahan sehingga butuh waktu tidur yang lama.
Sindrom Kleine-Levin adalah masalah neurologis yang dimulai pada masa remaja. Terkadang penyakit ini diawali dengan terkena infeksi atau penyakit.
Tanda seseorang terserang sindrom ini, yaitu tidur berlebihan hingga 20 jam sehari. Episode serangan itu bisa datang sangat cepat dan berlangsung dalam beberapa hari, bahkan beberapa minggu.
Ketika terjadi serangan, pasien biasanya akan mudah tersinggung, bersifat kekanakan, mengalami disorientasi, dan ingin makan berlebihan. Penyakit ini bisa menyebabkan pasiennya depresi.
Diperkirakan ada 1000 orang di seluruh dunia yang mengidap gangguan langka ini. Kebanyakan pasien sindrom Klein-Levin bisa pulih dari kondisinya setelah 7 tahun. Reed pun berharap bisa mengendalikan gejala penyakitnya sehingga tak perlu selalu tidur terlalu lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.