Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Penting tentang PCOS yang Sebaiknya Tak Diabaikan

Kompas.com - 14/12/2016, 20:22 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi kesehatan yang cukup umum terjadi di kalangan wanita. Meski demikian, masih banyak hal yang belum diketahui mengenai sindrom ini.

Para ahli tidak tahu persis apa penyebabnya, dan sebanyak 50 persen penderitanya tidak tahu bahwa mereka memiliki sindrom itu.

PCOS dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius. Karena itu, penting untuk mengetahui gejalanya dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah tujuh fakta-fakta awal yang penting untuk Anda ketahui.

1. PCOS adalah kelainan hormonal.

Ovarium menghasilkan sedikit hormon pria bernama androgen. Tetapi wanita dengan PCOS memroduksi hormon itu terlalu banyak.

Akibatnya, Anda kehilangan periode menstruasi, rambut tumbuh dengan lebat, berat badan bertambah, dan jerawat bermunculan. Androgen berlebih juga mengganggu ovulasi.

Di setiap siklus haid, seharusnya folikel membuka dan melepaskan telur yang matang. Pada wanita dengan PCOS, ini tidak terjadi. Sebaliknya, folikel tongkat malah menjadi kista kecil.

Di sinilah mulai terjadi kerumitan. Kista sendiri menghasilkan androgen, sehingga tidak jelas apakah kista yang menyebabkan PCOS atau kista terjadi karena tubuh terlalu banyak menghasilkan androgen.

"Ini seperti menjadi apakah lebih dulu ayam atau telur," kata Jessica Lalley, MD, profesor kebidanan dan kandungan di Michigan State University.

2. Ini bukan hanya tentang kista.

PCOS adalah kumpulan pola dan gejala dan kista adalah salah satu ciri khasnya. Dokter dapat melihat kista ini dengan USG. Tapi, seringkali kista hanyalah potongan terakhir dari teka-teki PCOS.

Lebih mungkin, awalnya dokter akan memulai serangkaian pengujian untuk melihat kemungkinan adanya PCOS (mungkin dengan tes darah untuk mengukur kadar hormon) setelah melihat adanya gejala lain, seperti menstruasi yang tidak teratur, rambut tumbuh berlebihan di tempat-tempat yang tidak wajar bagi wanita seperti di dagu, dada dan perut, serta jerawat.

3. Bahkan dokter terbaik bisa melewatkannya.

Sebagian dari masalah PCOS adalah, belum ada satupun tes yang bisa secara definitif mendiagnosis PCOS. Diagnnosis yang dikeluarkan mungkin bersifat "pengecualian", yang berarti dokter akan menentukan Anda menderita PCOS dengan mengesampingkan gejala-gejala lain yang mirip.

Kerumitan lainnya adalah, ketika Anda ke dokter kulit untuk mengobati jerawat, mungkin dokter tidak akan terpikir untuk bertanya tentang siklus menstruasi Anda.

Dokter kebidanan dan kandungan akan memeriksa mengapa menstruasi Anda tidak teratur tapi mungkin tidak terpikir untuk bertanya apakah Anda memiliki rambut yang tumbuh di tempar-tempat yang tidak normal.

"Anda memiliki sejumlah profesional kesehatan yang berpotensi dapat mengobati kondisi ini, namun masing-masing melihat dari sudut pandang mereka," kata Anuja Dokras, MD, PhD, direktur Penn Medicine's Polycystic Ovary Syndrome Center.

Jadi, pastikan untuk menyebutkan semua gejala yang Anda alami pada dokter yang Anda kunjungi.

4. PCOS adalah penyebab utama infertilitas pada wanita.

Banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka memiliki PCOS sampai saat mereka mencoba untuk hamil dan tidak kunjung berhasil, sementara siklus menstruasi mereka tetap tidak teratur.

"Jika Anda tidak mendapatkan menstruasi setiap bulan maka Anda tidak berovulasi setiap bulan. Karena itu, kesempatan untuk hamil menurun" kata Dokras.

Kebanyakan wanita dengan PCOS masih memiliki sel-sel telur yang sehat, sehingga sering kali dokter hanya perlu membantu mengembalikan siklus haid ke jalur yang benar.

5. Insulin mungkin memainkan peran.

PCOS berhubungan erat dengan resistensi insulin dan banyak wanita dengan PCOS memiliki gejala pre-diabetes.

Para ahli tahu bahwa resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar androgen, tetapi dokter masih meneliti apakah memiliki terlalu banyak androgen dapat menyebabkan resistensi insulin.

Untungnya, sekarang dokter bisa meresepkan obat diabetes metformin untuk membantu mengendalikan gejala PCOS.

6. Menurunkan berat badan mungkin menjadi obat terbaik.

Obesitas tidak menyebabkan PCOS tapi ada tumpang tindih yang signifikan antara dua kondisi tersebut. Teorinya, obesitas berkontribusi terhadap munculnya kondisi resistensi insulin yang meningkatkan kadar androgen dan memerburuk gejala PCOS.

"Bahkan, walau penderita hanya kehilangan lima persen saja dari berat badannya, dia sudah dapat merasakan dampak positif pada profil metaboliknya," kata Lalley.

Dengan kata lain, walau berat badan hanya turun sebanyak lima persen, gejala PCOS akan berkurang dan kesempatan hamil bertambah.

7. Mengobati PCOS secepatnya dapat mencegah risiko kesehatan yang serius.

Gejala PCOS relatif ringan sehingga sering diabaikan, kecuali mungkin jika Anda sedang mencoba untuk hamil. Tapi, mengabaikan gejala PCOS dapat membuatnya menjadi lebih agresif.

Periode haid yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko kanker rahim, jerawat dapat menyebabkan jaringan parut dan berat badan terus bertambah membuat Anda semakin sulit menurunkannya.

"Semakin cepat dokter membuat diagnosis, semakin cepat Anda akan mendapatkan pengobatan dan secepatnya pula Anda akan merasa lebih baik," kata Dokras lagi. PCOS juga meningkatkan risiko diabetes, kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com