Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PCOS dan Endometriosis, Penyebab Wanita Sulit Hamil

Kompas.com - 11/11/2016, 20:44 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com - Bebeberapa waktu belakangan ini, beberapa selebriti Hollywood menampilkan kisah perjuangan mereka menghadapi sindrom ovarium polikistik atau endometriosis di media sosial.

Bintang Star Wars: The Force Awakens, Daisy Ridley, menulis di Instagram bahwa dia telah mencoba segalanya mulai dari bebagai produk obat jerawat, antibiotik, lebih banyak obat jerawat dan lebih banyak antibiotik untuk mengobati jerawat yang tak kunjung hilang, sampai akhirnya dia tahu bahwa dia menderita sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome atau PCOS).

PCOS adalah kondisi hormonal yang dapat menyebabkan kista tumbuh pada ovarium. Tokoh publik lainnya seperti Lena Dunham, Padma Lakshmi dan Tia Mowry-Hardrict, juga tentang bagaimana endometriosis memengaruhi kesehatan mereka.

Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh di luar rahim. Di luar mereka, ada wanita-wanita lain yang juga menderita PCOS, endometrium dan bahkan keduanya.

Meskipun sebagian besar gejala antara PCOS dan endometrium berbeda dan memengaruhi bagian-bagian sistem reproduksi yang berbeda juga, keduanya bisa menyebabkan masalah kesuburan.

Sayangnya, tak banyak wanita yang memahami perbedaan gejala dari keduanya. Bahkan, ada yang tak paham apapun sehingga tidak merasa harus memeriksakan diri ke dokter.

Ini adalah kondisi yang memprihatinkan. Wanita harus memahami hal-hal yang mungkin menimpa dirinya. Setidaknya memiliki pengetahuan dasar mengenai hal tersebut.

Sebagai panduan, inilah perbedaan gejala antara PCOS dan endometrium dan ciri-ciri jika Anda menderita keduanya.


Sindrom ovarium polikistik

PCOS terjadi karena ketidakseimbangan hormon, kata Sherry Ross, M.D., dokter kebidanan dan kandungan dan ahli kesehatan wanita di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California.

PCOS terjadi ketika ovarium atau kelenjar adrenal memproduksi hormon pria lebih dari biasanya, menurut kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS.

Gejala utama:

Menstruasi yang tidak teratur. "Haid datang setiap dua sampai tiga bulan atau bahkan hanya sekali atau dua kali dalam setahun," kata Ross. Panjang antara periode haid mungkin berbeda-beda.

Anda mengalami kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sehingga wanita dengan PCOS lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas.

Akibat berlebihnya hormon pria, tumbuh rambut di tempat-tempat tak terduga seperti di dagu atau dada. Kondisi ini disebut hirsutisme.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com