KOMPAS.com - Bila Anda percaya bahwa awal tahun adalah waktu yang sempurna untuk melakukan resolusi hidup sehat, langkah berikut ini bisa menghindari Anda berhenti di tengah jalan.
“Ada kemungkinan sebuah resolusi justru berakhir buruk ketimbang baik,” kata Amy Cuddy, seorang psikolog sosial di Harvard Business School dan penulis buku Presence.
“Terutama ketika seseorang ingin membuat resolusi hidup yang lebih baik, entah dalam hal kesehatan maupun karier.”
Menurut Cuddy, ada beberapa hal yang kerap dilakukan dalam membuat resolusi sehat yang justru membuat hidup sehat semakin sulit terwujud.
Sehingga, bila Anda sedang merencanakan sebuah resolusi sehat di tahun ini, perhatikan beberapa hal berikut:
Hindari berpandangan buruk tentang diri sendiri
“Orang cenderung berfokus pada hal-hal yang tidak disukai tentang diri mereka sendiri. Kebanyakan orang ingin mengubah itu," kata Cuddy.
Contohnya, jika Anda mengatakan, "Aku akan berhenti makan junk food,” atau “Aku tidak boleh malas olahraga,” kata-kata itu justru merendahkan diri sendiri bahkan sebelum Anda memulai. Tanpa sadar, secara psikologis, diri Anda akan kehilangan banyak semangat sejak awal.
Cuddy menyarankan, lebih baik bila Anda membuat resolusi dalam kalimat positif, seperti “Aku akan makan sehat,” atau “Aku akan olahraga 4 kali seminggu.” Kalimat ini akan membuat batin Anda terstimulasi sehingga akan termotivasi dan optimis lebih lama.
Fokus pada proses, bukan hasil
Anda memiliki resolusi untuk bisa berlari sejauh 10 kilometer. “Namun, jika Anda terus-menerus berfokus pada jarak 10 kilometer tanpa mencoba untuk melacak kemajuan Anda, itu akan mematahkan semangat di tengah jalan,” kata Cuddy.
Saat Anda merasa gagal untuk begitu banyak hal, itu karena Anda hanya berfokus pada hasil yang belum tercapai. Padahal, takaran sukses atau tidaknya resolusi atau sebuah upaya bukanlah sekadar hasil, melainkan kemajuan yang Anda buat setiap kali berusaha.
Jika hari ini Anda hanya bisa berlari 2 kilometer, lalu sebulan kemudian menjadi 5 kilometer, itu sudah sangat baik. Masih ada hari lain untuk mencapai hasil lebih baik, bukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.