Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Paru hingga Penyakit Buerger Mengintai Para Perokok

Kompas.com - 27/01/2017, 16:34 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - "Coba pikirkan, penyakit apa yang akan menimpamu jika merokok? Berhentilah merokok sekarang juga." Kalimat tersebut mengakhiri iklan layanan masyarakat berjudul "Penyakit yang Diakibatkan Rokok" yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan, Jumat (27/1/2017).

Bekerja sama dengan Vital Strategies, iklan layanan masyarakat kali ini menonjolkan beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Seperti diketahui, merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Iklan berdurasi 30 detik itu mulanya menampilkan penyakit stroke, kemudian kanker laring seperti yang dialami almarhum Robby Indra Wahyuda. Setelah itu menampilkan sedikit sosok almarhum Ranap Simatupang yang terkena kanker paru dan Cecep Sopandi yang terkena penyakit Buerger.

Penyakit Buerger selama ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Buerger merupakan penyakit langka akibat sumbatan pada pembuluh darah di kaki dan tangan yang bisa menyebabkan kematian jaringan. Sebagian besar penderitanya adalah perokok.

Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr Lily Sulistyowati, mengatakan, kampanye tanpa rokok melalui iklan ini diharapkan dapat mencegah anak muda mulai merokok sekaligus mendorong perokok untuk berhenti merokok.

"Coba tanya apa kata mereka setelah berhasil berhenti merokok? Mereka bakal bilang, yang kemarin-kemarin (merokok) gue ngapain ya? Ternyata setelah berhenti merokok itu jadi nyaman banget," kata Lily.

Iklan layanan masyarakat ini pun diharapkan dapat dilihat anak muda. Selain ditayangkan di 6 stasiun televisi nasional selama satu bulan, kampanye ini juga disebarkan di media sosial, seperti YouTube, Twitter, Facebook, dan Instagram, dengan tanda pagar #suaratanparokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau