Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2017, 18:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Banyak perokok baru mungkin tidak menyadari seberapa cepat kebiasaan baru mereka itu dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit paru-paru, dan beberapa jenis kanker.

Rata-rata rokok mengandung 600 bahan yang berbeda dan ada lebih dari 7.000 bahan kimia yang diproduksi oleh asap rokok. Jika saja para perokok paham sepenuhnya bahaya bahan-bahan itu, mungkin mereka akan berhenti merokok selamanya.

"Rokok memiliki ratusan bahan tambahan, bukan hanya apa yang secara alami ada dalam tanaman tembakau," jelas Dr. Luz Claudio, ilmuwan kesehatan lingkungan di Mount Sinai School of Medicine.

"Kerumitan belum berakhir sampai di sana. Kerumitan masih berlanjut karena ketika bahan-bahan kimia ini terbakar, mereka membentuk bahan kimia lain yang menimbulkan efek negatif tambahan bagi kesehatan."

Perusahaan rokok seperti R.J. Reynolds bersikeras mengatakan bahwa banyak bahan-bahan yang ditemukan dalam rokok, juga ditemukan dalam makanan dan minuman dan produk lain yang disetujui oleh Food and Drug Administration.

Contohnya arsenik, zat anorganik yang ditemukan dalam pengawet kayu dan racun tikus. Menurut FDA, bahaya arsenik meliputi karsinogen, keracunan kardiovaskular, reproduksi atau perkembangan janin.

Beberapa bahan berbahaya di dalam rokok, seperti karbon monoksida, juga dapat ditemukan dalam asap knalpot mobil. Lalu nikotin juga ditemukan dalam insektisida. Ada juga formaldehid, zat penyebab kanker yang berasal dari cairan pembalseman.

Sekitar 70 bahan kimia dan bahan-bahan lain yang ditemukan dalam rokok dianggap karsinogenik, yang berarti mereka memiliki potensi untuk menyebabkan kanker. Hampir semua bahan-bahan ini bisa menyebabkan kematian dalam berbagai cara.

Menurut Dr. Brian Tiep dokter rehabilitasi paru di City of Hope, asap rokok dapat memengaruhi aliran oksigen dalam tubuh kita dengan dua cara.

"Pertama, karbon monoksida memengaruhi molekul hemoglobin, sehingga mengakibatkan terhambatnya pengangkutan oksigen melalui sel darah merah.”

“Kedua, sianida menghambat kemampuan jaringan untuk mengambil dan memanfaatkan oksigen. Jaringan tubuh kita tidak bisa berfungsi tanpa aliran oksigen," jelasnya.

Menurut American Cancer Society, asap rokok menyumbang setidaknya 30 persen dari semua kematian terkait kanker di Amerika Serikat saja, belum termasuk di seluruh dunia.

Ini mencakup 87 persen kematian akibat kanker paru-paru di kalangan pria dan 70 persen di kalangan wanita.

Asap rokok juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru tertentu termasuk emfisema, bronkitis, dan obstruksi jalan napas kronis. Saat ini ada lebih dari 16 juta orang Amerika Serikat menderita penyakit yang disebabkan oleh merokok.

Jika strategi pencegahan yang tepat tidak dilakukan secara global, untuk mencegah generasi muda merokok, akan ada puluhan atau bahkan ratusan juta orang meninggal sebelum waktunya, karena penyakit yang berhubungan dengan merokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau