Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2017, 20:30 WIB

KOMPAS.com - Setiap tahun angka penderita diabetes di Indonesia selalu meningkat. Indonesia menempati peringkat ke-7 penderita diabetes terbanyak di dunia. Sedangkan di Jakarta, penderita terbanyak diabetes menepati urutan kelima.

Jika tak ditangani dengan baik, diperkirakan tahun 2030 mendatang akan ada 1 penderita diabetes dari 7 penduduk Indonesia.

Masalah lainnya adalah, diabetes semakin banyak menyerang mereka yang berusia muda dan produktif. Karena itu, menurut dr. Mulyani Anny Suryani Gultom, SpPD, sangat penting melakukan deteksi dini dengan mengecek kadar gula darah secara berkala.

"Diabetes ini kan bisa menyerang siapa saja, jadi tak ada salahnya lakukan deteksi dini. Bisa dimulai dari usia 20-an untuk melakukan medical check up. Apalagi, jika memang ada riwayat diabetes dalam keluarga," kata dr Mulyani dalam acara Inovasi Pilihan Sehat: Tropicana Slim Stevia, Pemanis Alami dari Daun Stevia di Blue Jasmine, Jakarta.

Bahkan, Mulyani menambahkan, meski obesitas meningkatkan risiko terserang diabetes, bukan berarti mereka yang memiliki berat badan ideal aman dari diabetes.

Pasalnya, selain karena faktor genetik, kebiasaan kaum urban mengabaikan pola hidup sehat, seperti hobi menikmati camilan manis dan minuman bersoda, malas bergerak, stres, kurang istirahat, hingga jarang olahraga membuat penyakit ini bisa menyerang siapa saja.

Banyak orang seringkali tidak menyadari begitu banyaknya asupan gula dari berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Padahal, batasan konsumsi gula hanya 50 gram atau 4 sendok makan per hari, bahkan ini sudah termasuk gula yang diperoleh dari makanan alami seperti buah, sayur, dan susu, bukan hanya gula pasir.

Mengingat penyakit ini termasuk penyakit kronik dan akan diderita seumur hidup, serta biaya obat akan menjadi beban hidup selamanya, sangat penting mengenal gejawa awal diabetes.

Menurut Mulyani ada tiga gejala awal yang umum terjadi, merasa haus terus, ingin makan terus-menerus, dan lebih sering buang air kecil.

"Biasanya orang yang haus terus akan merasa ini hal wajar karena panasnya udara, begitu pun sering buang air kecil dianggap normal karena banyak minum. Padahal, ini tanda ada yang salah pada tubuh. Jangan diabaikan. Selain itu umumnya, mereka juga mudah merasa kelelahan," imbuhnya.

Untuk mencegah diabetes, gaya hidup tentu perlu diperbaiki. Bukan hanya membiasakan konsumsi makanan sehat, tapi juga menghindari stres, istirahat cukup, dan rutin berolahraga.

"Untuk asupan gula, sekarang ini sudah tersedia pemanis yang disetujui dan dinyatakan aman oleh WHO, seperti sukralosa, aspartame, acesulfame-K, dan stevia," kata Mulyani.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau