Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2017, 16:15 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasangan suami istri yang mengikuti program bayi tabung di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan teknologi dan kemampuan dokter di Indonesia juga tak kalah dengan luar negeri.

Data dari Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia menunjukkan, tahun 2013 terdapat 4083 siklus bayi tabung di 26 klinik. Kemudian, tahun 2014 meningkat jadi 4.877 siklus dan tahun 2015, terjadi peningkatan 25 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 6.008 siklus di 28 klinik.

Sampai tahun ini, para dokter di Indonesia diperkirakan sudah mengerjakan 7000 siklus bayi tabung.

Meski demikian, jumlah tersebut masih lebih sedikit bila dibanding dengan negara lain di Asia. Apalagi dari 4 juta pasangan yang mengalami gangguan kesuburan, ada sekitar 200.000 pasangan yang membutuhkan bantuan bayi tabung menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

Tahun 2014, ketika Indonesia baru mengerjakan 4.877 siklus bayi tabung, Singapura sudah mengerjakan sekitar 5.000 siklus dan Malaysia 6.000 siklus bayi tabung. Bahkan, kita kalah jauh dibanding Thailand dan Vietnam yang mencapai 15.000 siklus bayi tabung.

Padahal, menurut Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), tingkat keberhasilan bayi tabung di Indonesia sama dengan di luar negeri.  Diperkirakan ada sekitar 4 persen pasutri di Indonesia yang menjalani program bayi tabung ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

Dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG dari Smart IVF Klinik Daya Medika, Kedoya, juga mengatakan kualitas dan teknologi yang digunakan di Indonesia untuk bayi tabung juga tak kalah dengan luar negeri.

"Teknologinya enggak kalah, tetapi jumlah siklusnya yang kalah," kata Yassin.

Kemajuan teknologi di tanah air misalnya, sudah bisa melihat adanya kelainan kromosom pada embrio sehingga seleksi embrio yang sehat akan lebih akurat. Program bayi tabung juga memungkinkan orangtua memilih jenis kelamin untuk anak kedua.

Yassin mengatakan, dari segi biaya, program bayi tabung di Indonesia tentu lebih terjangkau dibanding di luar negeri, yaitu sekitar Rp 37 juta-60 juta atau tak sampai Rp 100 juta.

Akses pelayanan bayi tabung juga semakin banyak. Saat ini ada 28 klinik bayi tabung di Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Magelang, Denpasar, hingga Medan.

Dalam satu hingga dua tahun ini, Indonesia ditargetkan dapat mengerjakan 10.000 siklus bayi tabung untuk membantu pasangan yang mengalami gangguan kesuburan untuk memiliki keturunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+