JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasangan suami istri yang mengikuti program bayi tabung di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan teknologi dan kemampuan dokter di Indonesia juga tak kalah dengan luar negeri.
Data dari Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia menunjukkan, tahun 2013 terdapat 4083 siklus bayi tabung di 26 klinik. Kemudian, tahun 2014 meningkat jadi 4.877 siklus dan tahun 2015, terjadi peningkatan 25 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 6.008 siklus di 28 klinik.
Sampai tahun ini, para dokter di Indonesia diperkirakan sudah mengerjakan 7000 siklus bayi tabung.
Meski demikian, jumlah tersebut masih lebih sedikit bila dibanding dengan negara lain di Asia. Apalagi dari 4 juta pasangan yang mengalami gangguan kesuburan, ada sekitar 200.000 pasangan yang membutuhkan bantuan bayi tabung menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
Tahun 2014, ketika Indonesia baru mengerjakan 4.877 siklus bayi tabung, Singapura sudah mengerjakan sekitar 5.000 siklus dan Malaysia 6.000 siklus bayi tabung. Bahkan, kita kalah jauh dibanding Thailand dan Vietnam yang mencapai 15.000 siklus bayi tabung.
Padahal, menurut Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), tingkat keberhasilan bayi tabung di Indonesia sama dengan di luar negeri. Diperkirakan ada sekitar 4 persen pasutri di Indonesia yang menjalani program bayi tabung ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
Dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG dari Smart IVF Klinik Daya Medika, Kedoya, juga mengatakan kualitas dan teknologi yang digunakan di Indonesia untuk bayi tabung juga tak kalah dengan luar negeri.
"Teknologinya enggak kalah, tetapi jumlah siklusnya yang kalah," kata Yassin.
Kemajuan teknologi di tanah air misalnya, sudah bisa melihat adanya kelainan kromosom pada embrio sehingga seleksi embrio yang sehat akan lebih akurat. Program bayi tabung juga memungkinkan orangtua memilih jenis kelamin untuk anak kedua.
Yassin mengatakan, dari segi biaya, program bayi tabung di Indonesia tentu lebih terjangkau dibanding di luar negeri, yaitu sekitar Rp 37 juta-60 juta atau tak sampai Rp 100 juta.
Akses pelayanan bayi tabung juga semakin banyak. Saat ini ada 28 klinik bayi tabung di Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Magelang, Denpasar, hingga Medan.
Dalam satu hingga dua tahun ini, Indonesia ditargetkan dapat mengerjakan 10.000 siklus bayi tabung untuk membantu pasangan yang mengalami gangguan kesuburan untuk memiliki keturunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.