KOMPAS.com - Meski tinggal di negara tropis, banyak orang di Indonesia justru menghindari terpapar sinar matahari. Padahal, ada banyak hasil studi menyimpulkan manfaat sinar matahari untuk sistem imun tubuh.
Tubuh manusia dengan tumbuhan ternyata memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal kebutuhan terkena sinar matahari agar bisa tumbuh optimal.
Tim peneliti dari Georgetown University Medical Center pernah mempublikasikan penelitian yang menunjukkan, paparan ultraviolet akan meningkatkan aktivitas sel T (sel darah putih yang melawan infeksi di tubuh) pada sel-sel di cawan patri.
Paling tidak dibutuhkan waktu 5-10 menit terpapar sinar matahari agar kita bisa meningkatkan aktivitas sel pada sistem imun.
Manfaat lain dari terkena sinar matahari antara lain meningkatkan kadar vitamin D yang sangat penting untuk kesehatan tulang, fungsi berpikir, kesehatan ibu hamil dan bayi, serta mencegah kanker.
Berjemur 5-10 menit di bawah sinar matahari juga membantu memperbaiki irama sirkadian sehingga siklus tidur lebih teratur. Manfaat lainnya adalah menurunkan tekanan darah dan risiko terkena penyakit jantung.
Kombinasi antara vitamin D yang diproduksi tubuh ketika kita terpapar sinar matahari dan juga cahaya ultraviolet juga memiliki efek anti-mikroba. Pada orang yang menderita tuberkulosis, berjemur di bawah sinar matahari juga mencegah kekambuhan penyakit.
Jadi, tak perlu takut beraktivitas di bawah sinar matahari lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.