Kawat gigi lepasan yang dipasang dokter gigi, dapat dilepas-pasang sendiri oleh pasien. Biasanya kawat dilepas untuk dibersihkan.
"Pemakaian jenis kawat gigi tergantung kebutuhan pasien dan tingkat keparahan maloklusi atau permasalahan pada susunan gigi," jelas dia.
Titis mengingatkan, pemasangan behel atau kawat gigi di luar dokter gigi biasanya tidak steril dan tanpa observasi sesuai kebutuhan pasien. Hal itu bisa membahayakan pasien.
"Bisa radang gusi. Kalau radang gusi dibiarkan, gigi bisa goyah, tanggal, dan jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang baik, bisa jadi kanker mulut," katanya.
Dalam beberapa kondisi, Titis menyebutkan bahaya pemasangan kawat gigi sembarangan juga bisa disebabkan penggunaan lem atau semen tidak sesuai standar.
Hal itu, bisa merusak lapisan terluar gigi (email). Serta membuat gigi mudah berlubang (karies).
Pemasangan kawat gigi atau behel sembarangan juga jamak disertasi kasus penempatan bracket yang tidak mengikuti kaidah benar.
Dampaknya, sususnan gigi justru maju. Beberapa kondisi parah juga membuat gigi atas dan bawah tidak bisa berkontak. Pasien jadi tidak bisa menggigit atau mengunyah makanan.
Kawat gigi atau behel bukan sekadar aksesori mulut. Tapi juga punya dampak serius bagi kesehatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.