Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tasya Farasya Ingatkan Bahaya Behel Abal-abal, Dokter: Bisa Kanker Mulut

Kompas.com - 20/12/2019, 20:33 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

"Dari analisis fisik, foto rontgen, dan model gigi, baru ditentukan langkah untuk merapikan gigi. Apakah perlu pencabutan atau tidak," jelas Titis, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Setelah prosedur awal sebelum pemasangan kawat gigi, Titis menyampaikan dokter baru merekomendasikan jenis kawat gigi.

Baca juga: Bagaimana Merawat Gigi yang Dipasang Behel?

Ia menjelaskan, kawat gigi permanen atau behel terdiri atas bracket yang ditempelkan ke gigi menggunakan lem khusus. Masing-masing bracket tergubung menggunakan kawat.

Setelah dipasang dokter gigi, behel atau kawat gigi permanen tidak bisa dilepas sendiri oleh pasien.

Ada juga jenis kawat gigi lepasan. Jenis ini terdiri atas pelat akrilik yang menempel di langit-langit. Atau gusi bagian dalam rahang bawah dan kawat yang melekat pada gigi.

Kawat gigi lepasan yang dipasang dokter gigi, dapat dilepas-pasang sendiri oleh pasien. Biasanya kawat dilepas untuk dibersihkan.

"Pemakaian jenis kawat gigi tergantung kebutuhan pasien dan tingkat keparahan maloklusi atau permasalahan pada susunan gigi," jelas dia.

Bahaya pasang behel sembarangan

Titis mengingatkan, pemasangan behel atau kawat gigi di luar dokter gigi biasanya tidak steril dan tanpa observasi sesuai kebutuhan pasien. Hal itu bisa membahayakan pasien.

"Bisa radang gusi. Kalau radang gusi dibiarkan, gigi bisa goyah, tanggal, dan jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang baik, bisa jadi kanker mulut," katanya.

Dalam beberapa kondisi, Titis menyebutkan bahaya pemasangan kawat gigi sembarangan juga bisa disebabkan penggunaan lem atau semen tidak sesuai standar.

Hal itu, bisa merusak lapisan terluar gigi (email). Serta membuat gigi mudah berlubang (karies).

Pemasangan kawat gigi atau behel sembarangan juga jamak disertasi kasus penempatan bracket yang tidak mengikuti kaidah benar.

Dampaknya, sususnan gigi justru maju. Beberapa kondisi parah juga membuat gigi atas dan bawah tidak bisa berkontak. Pasien jadi tidak bisa menggigit atau mengunyah makanan.

Kawat gigi atau behel bukan sekadar aksesori mulut. Tapi juga punya dampak serius bagi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau