KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk orang yang sering menggunakan masker saat bepergian? Jika ya, apa tujuannya?
Jika menjawab untuk tidak menularkan atau tertular penyakit, tindakan Anda berarti tepat.
Dijelaskan dalam Health Line, selama bertahun-tahun, para ilmuwan ragu apakah penggunaan masker efektif dapat mencegah penyebaran virus.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa masker dapat membantu mencegah penyebaran virus.
Sebuah penelitian pada tahun 2008 yang diterbitkan dalam International Journal of Infectious Diseases, menyimpulkan masker sangat efektif dalam mencegah penyebaran infeksi virus apabila digunakan dengan benar.
Studi lain yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine melaporkan hasil yang sama. Peneliti mengamati 400 orang yang menderita flu.
Baca juga: Cara Pakai Masker yang Benar Agar Tak Menghirup Debu Polusi Udara
Penelitian tersebut menemukan bahwa anggota keluarga yang sering mencuci tangan dan mengenakan masker dapat mengurangi risiko terkena flu hingga 70 persen.
Sementara studi lain menemukan hasil menjanjikan penggunakan masker di luar rumah.
Misalnya, peneliti dari University of Michigan melakukan percobaan pada lebih dari 1.000 siswa yang tinggal di asrama.
Mereka membagi siswa ke dalam tiga kelompok, yakni siswa yang memakai masker, siswa yang memakai masker dan mempraktikkan kebersihan tangan, dan siswa yang tidak melakukan keduanya sama sekali.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengenakan masker di aula tempat tinggal dan rutin cuci tangan dengan baik dapat mengurangi risiko penyakit mirip flu hingga 75 persen.
Namun, penelitian ini tidak menemukan pengurangan gejala untuk penggunaan masker saja.
Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan masker harus selalu dipasangkan dengan mencuci tangan secara teratur.
Melansir dari Hallo Sehat, secara umum ada dua jenis masker yang dapat digunakan sebagai proteksi terhadap infeksi, yakni facemask atau masker wajah dan respirator.
1. Masker wajah