Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2020, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

10. Sindrom kelelahan kronis

Chronic fatigue syndrome (CFS) adalah kondisi yang menyebabkan seseorang bisa merasa lelah dan lemah tanpa peduli sudah berapa lama Anda istirahat atau tidur.

Penyakit ini sering menyebabkan insomnia.

Karena tubuh kurang beristirahat, CFS akhirnya dapat menyebabkan nyeri pada otot dan persendian di seluruh tubuh.

11. Arthritis

Arthritis terjadi ketika persendian Anda meradang.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi pada sendi hingga penyakit autoimun yang mengikis lapisan di sekitar sendi.

Hal itu semua diketahui dapat menyebabkan nyeri pada persendian dan membatasi gerakan si penderita.

12. Lupus

Lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh, termasuk pembuluh darah, organ, dan sendi.

Karena kerusakan dan peradangan yang disebabkan oleh kondisi autoimun ini terjadi, rasa sakit dan sakit di tubuh pun sulit terealakan.

13. Lyme

Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang menyebar ke tubuh melalui gigitan kutu.

Nyeri adalah gejala umum dari datangnya penyakit ini, terutama di otot dan persendian.

Jika penyakit Lyme tidak diobati, Anda bahkan bisa menderita neuromuskuler, radang sendi, hingga kelumpuhan wajah.

14. Histoplasmosis

Histoplasmosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh spora udara dari tanah atau kotoran kelelawar maupun burung.

Masalah ini umum terjadi di sekitar lokasi proyek konstruksi, lahan pertanian, atau gua.

Pasalnya, di sana banyak spora dilepaskan ke udara.

Nyeri tubuh diketahui adalah gejala umum dari histoplasmosis.

15. Multiple sclerosis (MS)

MS dianggap sebagai kondisi autoimun.

Multiple sclerosis terjadi ketika jaringan di sekitar sel-sel saraf yang disebut myelin, rusak karena peradangan.

Kerusakan tersebut kemudian mengganggu kemampuan sistem saraf untuk mengirimkan sensasi dengan benar.

Akibatnya, Anda bisa saja merasakan kesakitan, badan ngilu, kesemutan, atau sensasi abnormal lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com