KOMPAS.com - Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) adalah dua penyakit yang sama-sama disebarkan lewat gigitan nyamuk.
Penyakit berbahaya tersebut juga sering terjadi di daerah tropis, terutama saat musim hujan.
Keduanya memiliki gejala serupa - termasuk kelelahan, sensasi tidak enak di tubuh, dan kelelahan - yang seringkali menyebabkan salah diagnosis.
Baca juga: Kapan Anak Harus Dibawa ke Rumah Sakit saat Terserang Demam Berdarah?
Lalu, apa beda gejala pada kedua penyakit ini?
Kesamaan gejala pada chikungunya dan demam berdarah dengue sempat membingungkan dunia media.
Namun, setelah muncul epidemi demam berdarah di tahun 1780-an, para ahli mulai menemukan perbedaan gejala di antara kedua penyakit tersebut.
Merangkum laman CDC dan Good Knight, berikut perbedaan gejala Chikungunya dan Demam Berdarah:
Chikungunya dan demam berdarah sama-sama disebarkan lewat gigitan nyamuk tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda.
Chikungunya disebabkan oleh Togaviridae alphavirus dan demam berdarah disebabkan oleh Flaviviridae flavivirus.
Demam berdarah lebih berbahaya dari chikungunya. Namun, nyeri sendi karena chikungunya bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.