KOMPAS.com - Chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) adalah dua penyakit yang sama-sama disebarkan lewat gigitan nyamuk.
Penyakit berbahaya tersebut juga sering terjadi di daerah tropis, terutama saat musim hujan.
Keduanya memiliki gejala serupa - termasuk kelelahan, sensasi tidak enak di tubuh, dan kelelahan - yang seringkali menyebabkan salah diagnosis.
Lalu, apa beda gejala pada kedua penyakit ini?
Kesamaan gejala pada chikungunya dan demam berdarah dengue sempat membingungkan dunia media.
Namun, setelah muncul epidemi demam berdarah di tahun 1780-an, para ahli mulai menemukan perbedaan gejala di antara kedua penyakit tersebut.
Merangkum laman CDC dan Good Knight, berikut perbedaan gejala Chikungunya dan Demam Berdarah:
1. Beda virus
Chikungunya dan demam berdarah sama-sama disebarkan lewat gigitan nyamuk tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda.
Chikungunya disebabkan oleh Togaviridae alphavirus dan demam berdarah disebabkan oleh Flaviviridae flavivirus.
2. Nyeri sendi
Demam berdarah lebih berbahaya dari chikungunya. Namun, nyeri sendi karena chikungunya bisa bertahan selama bertahun-tahun.
3. Waktu munculnya gejala
Gejala-gejala demam berdarah muncul dalam tiga hingga empat hari setelah infeksi dan berkurang sekitar tiga - empat minggu dengan obat-obatan dan istirahat.
Gejala chikungunya dimulai dengan demam mendadak dalam dua hingga empat hari setelah terpapar dan bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk penyembuhan.
4. Perbedaan gejala awal hanya sedikit
Gejala awal untuk chikungunya meliputi demam, nyeri sendi dan otot, infeksi mata, dan ruam.
Sedangkan untuk demam berdarah awalnya gejalanya meliputi demam, nyeri pada persendian, nyeri mata, dan ruam.
5. Lokasi ruam
Pada chikungunya, ruam muncul di dada dan lengan. Sedangkan pada demam berdarah, ruam muncul di lengan dan wajah.
6. Lokasi nyeri sendi
Nyeri sendi pada chikungunya terjadi di tangan, pergelangan tangan, kaki, dan kaki. Pada pasien demam berdarah, nyeri sendi biasanya terjadi di bahu dan lutut.
Cara pencegahan cikungunya dan demam berdarah
Baik demam berdarah dan chikungunya sama-sama disebabkan oleh nyamuk. Jadi, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah paparan dan perkembang biakan nyamuk.
Kita bisa menggunakan krim atau lotion anti nyamuk, memasang kelambu di sekitar tempat tidur, dan mengenakan pakaian tertutup agar tidak digigit nyamuk.
Untuk mencegah perkembang biakan nyamuk, kita harus menjaha kebersihan lingkungan dan mencegah genangan air.
Perawatan cikungunya dan demam berdarah
Sementara itu, kunci untuk perawatan penyakit ini adalah memperbanyak istirahat dan minum cairan untuk mencegah dehidrasi.
Melansir Hello Sehat, penggunaan obat penurun demam seperti acetaminophen atau paracetamol juga disarankan untuk menurunkan demam pada pasien demam berdarah.
Sebaliknya, hindari obat aspirin, ibuprofen, dan naproxen sodium guna mencegah komplikasi perdarahan.
Untuk kasus demam berdarah dan chikungnya yang lebih serius, segera cari bantuan dokter guna mendapatkan pengobatan terbaik untuk memulihkan kondisi anda.
https://health.kompas.com/read/2020/01/26/172700168/gejala-demam-berdarah-dan-chikungunya-mirip-ini-bedanya