Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2020, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Ukuran penis bukan penentu segalanya. Ada yang lebih krusial, yaitu bentuk penis.

Pria yang tahu betul bagaimana memuaskan pasangan dengan posisi yang tepat sesuai dengan bentuk penisnya bisa jadi memiliki pengalaman bercinta lebih berkesan.

Di sisi lain, ada juga bentuk penis yang cukup langka sehingga membuat ereksi terasa menyakitkan.

Baca juga: Berapa Ukuran Penis yang Normal?

Mengenal lebih jauh bentuk penis diri sendiri tak hanya sekadar menambah wawasan saja.

Lebih penting lagi, tahu bentuk penis dapat membantu seseorang mengetahui posisi terbaik – dan sebaliknya perlu dihindari – saat berhubungan seksual.

8 bentuk penis, manakah yang tak normal?

Sebelum membahas tentang penyakit tertentu yang membuat penis memiliki kelainan bentuk yang cukup mengkhawatirkan, berikut ini beberapa bentuk penis yang umum dimiliki pria:

1. Lurus seperti churros

Salah satu bentuk penis yang umum dimiliki pria adalah berbentuk lurus seperti churros, dari pangkal hingga batangnya.

Umumnya, bentuk penis ini lebih kurus sehingga perlu menyiasati dengan posisi bercinta tertentu.

Sebisa mungkin, cari posisi yang memungkinkan paha pasangan berada cukup dekat.

2. Besar dan panjang

Banyak yang menyebut bentuk penis besar dan panjang menjadi idaman. Meski demikian, belum tentu demikian yang dirasakan saat bercinta.

Dalam sebuah penelitian bahkan terungkap fakta bahwa perempuan lebih memilih pasangan dengan ukuran penis tidak terlalu besar untuk komitmen jangka panjang.

Bagi mereka yang memiliki bentuk penis besar dan panjang, sebaiknya memilih posisi bercinta yang memberi kendali bagi pasangan.

Entah itu kedalaman atau kemiringan untuk menghindari rasa tidak nyaman.

3. Bentuk seperti timun

Selanjutnya ada juga bentuk penis seperti timun yang membuat lebih leluasa mengeksplorasi berbagai gaya.

Jika bisa dibilang sebagai kelebihan, bentuk penis ini cocok dengan sebagian besar bentuk vagina sehingga pengalaman bercinta jadi lebih nyaman.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Gatal pada Penis

4. Mikropenis

Ada sebagian kecil orang yang secara medis diklasifikasikan memiliki penis berukuran mikro atau kecil.

Ketika mengalami ereksi, panjangnya tidak lebih dari 7-8 cm.

Diduga, salah satu penyebab mikropenis adalah rendahnya kadar testosteron seseorang saat perkembangan dalam kandungan.

Meski demikian, bentuk penis mikro bukan berarti tidak bisa merasakan kepuasan bercinta.

Pilih posisi yang memungkinkan penetrasi mendalam, seperti meletakkan bantal di bawah bokong pasangan.

5. Mengecil di ujung seperti roket

Bentuk penis lain adalah seperti roket, lebar di bagian pangkal namun semakin mengecil di kepalanya.

Selama perbedaan ukuran ini tidak drastis, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.

6. Tebal seperti sosis

Bentuk penis yang tebal juga dimiliki sebagian besar pria.

Tak perlu panjang, namun bentuk penis yang tebal sangat mungkin memuaskan pasangan.

Untuk dapat mencapai G-spot, coba posisi misionaris atau spooning sehingga kontak bisa lebih dalam.

Baca juga: Mana Lebih Aman: Besarkan Penis Pakai Obat, Alat, Pijat atau Operasi?

7. Melengkung seperti pisang

Bentuk penis tak selalu lurus, ada juga yang melengkung layaknya pisang. Bentuk ini berkembang saat masa pubertas.

Untuk menghindari rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual, cari posisi berhadapan sehingga vagina pasangan bisa memberi ruang yang cukup untuk penis.

8. Peyronie’s Disease

Bentuk penis terakhir adalah contoh langka yang cukup mengkhawatirkan, yaitu penis yang melengkung sekitar 10 hingga 25 derajat.

Konsekuensinya, penderita Peyronie’s Disease bisa merasa kesulitan – bahkan kesakitan – saat bercinta.

Penyebabnya bisa terjadi karena trauma pada penis yang menyebabkan cedera.

Selain itu, faktor genetik dan usia juga turut menjadi faktor risiko terjadinya Peyronie’s Disease. Kondisi ini bisa diobati dengan pengobatan atau operasi.

Perlu diingat bahwa bentuk penis bisa berubah seiring dengan bertambahnya usia.

Tentunya, kadar testosteron turut mengambil peran signifikan. Perkembangan bentuk penis dimulai sejak usia 9 tahun, saat kelenjar pituitari memerintah tubuh untuk memproduksi testosteron.

Pada beberapa orang, ada kemungkinan penis menjadi melengkung seiring dengan pertambahan usia.

Baca juga: Teh Basi Bisa Menghaluskan Kulit sampai Memperbesar Penis, Benarkah?

Perbedaan bentuk penis antara satu pria dan lainnya adalah hal yang sangat wajar.

Apabila bentuk penis terasa mengganggu aktivitas atau dirasa kurang normal, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter. Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa dicoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com