Melansir Healthline, berikut beberapa kondisi infeksi yang telah terbukti meningkatkan risiko kanker tertentu:
- Human papillomavirus (HPV)
HPV adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dianggap sebagai penyebab utama kanker serviks. Dua jenis HPV, yaitu tipe 16 dan 18, dapat meningkatkan risiko kanker serviks hingga 70 persen.
- Hepatitis B dan C
Hepatitis B dan hepatitis C adalah virus yang dapat menginfeksi hati dan menyebabkan kerusakan hati.
Keduanya bisa sembuh tanpa perawatan. Tetapi dalam beberapa kasus, infeksi dapat menjadi kronis dan meningkatkan risiko kanker hati.
- Human immunodeficiency virus (HIV)
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh dari waktu ke waktu. Pada akhirnya, kita lebih rentan terhadap kanker karena sel darah putih yang dikenal sebagai sel T kehilangan kemampuannya untuk melawan sel kanker.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Pencegah Kanker hingga Sakit Jantung
- Virus Epstein-Barr (EBV)
Umumnya dikenal oleh "penyakit ciuman" yang keliru, EBV mengandung protein yang disebut BNRF1 yang dapat merusak sel-sel di hidung dan mulut sehingga meningkatkan risiko kanker nasofaring.
- Helicobacter (H.) pylori
H. pylori adalah bakteri usus yang dapat menyebabkan tukak lambung jika tumbuh di luar kendali.
Bakteri ini juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung atau kanker usus.
Kita juga bisa menderita kanker saat memiliki orangtua atau riwayat kelaurga yang pernah terkena kanker.
Menurut laman Healthline, keluarga atau orangtua dapat mewariskan gen yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan jenis kanker tertentu, yang disebut kanker herediter.