KOMPAS.com - Leukimia atau kanker adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan leukimia pada anak.
Namun, leukimia pada anak seringkali disebabkan karena masalah pada penumpukan sel-sel kanker di sumsum tulang belakang sehingga sel-sel darah normal tidak bisa diproduksi dengan baik.
Baca juga: Leukimia Lebih Sering Menyerang Anak-Anak, Begini Kata Ilmuwan
Sel darah dan trombosit diproduksi di sumsum tulang. Pada penderita leukemia, beberapa sel darah putih baru gagal matang dengan baik.
Sel-sel yang belum matang ini terus bereproduksi dengan kecepatan tinggi, memadatkan sel-sel sehat dan menghasilkan sejumlah gejala.
Akibatnya, sang anak tidak memiliki cukup sel darah merah, sel darah putih dan trombosit darah.
Melansir laman Healthline, berikut gejala leukimia yang sering terjadi pada anak-anak:
Seorang anak yang mengalami leukemia seringkali mengalami pendarahan setelah cedera ringan atau mimisan.
Anak juga mudah mengalami memar atau muncul bintik-bintik merah kecil di kulit, atau petechiae, yang terjadi karena pembuluh darah kecil yang mengalami pendarahan.
Seorang anak dengan leukemia biasanya mengalami sakit di area perut. Itu karena sel-sel leukemia dapat menumpuk di limpa, hati, dan ginjal.
Dalam beberapa kasus, hal tersebut menyebabkan organ perut membesar dan nafsu makan anak memburuk sehingga berat badan menyusut.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kanker Darah: Leukimia, Limfoma, dan Myeloma
Sel-sel leukemia dapat menggumpal di sekitar timus, yang merupakan kelenjar di pangkal leher.
Hal ini dapat menyebabkan dispnea, atau kesulitan bernapas. Kesulitan bernapas juga bisa terjadi akibat pembengkakan kelenjar getah bening di dada yang mendorong ke arah tenggorokan.
Sel darah putih atau leukosit diperlukan untuk melawan infeksi, tetapi leukosit yang belum matang tidak dapat melakukan fungsi itu dengan baik.
Seorang anak dengan leukemia biasanya mengalami serangan infeksi virus atau bakteri yang sering atau berkepanjangan.