Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2020, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Leukimia atau kanker adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan leukimia pada anak.

Namun, leukimia pada anak seringkali disebabkan karena masalah pada penumpukan sel-sel kanker di sumsum tulang belakang sehingga sel-sel darah normal tidak bisa diproduksi dengan baik.

Baca juga: Leukimia Lebih Sering Menyerang Anak-Anak, Begini Kata Ilmuwan

Sel darah dan trombosit diproduksi di sumsum tulang. Pada penderita leukemia, beberapa sel darah putih baru gagal matang dengan baik.

Sel-sel yang belum matang ini terus bereproduksi dengan kecepatan tinggi, memadatkan sel-sel sehat dan menghasilkan sejumlah gejala.

Akibatnya, sang anak tidak memiliki cukup sel darah merah, sel darah putih dan trombosit darah.

Melansir laman Healthline, berikut gejala leukimia yang sering terjadi pada anak-anak:

1. Memar dan berdarah

Seorang anak yang mengalami leukemia seringkali mengalami pendarahan setelah cedera ringan atau mimisan.

Anak juga mudah mengalami memar atau muncul bintik-bintik merah kecil di kulit, atau petechiae, yang terjadi karena pembuluh darah kecil yang mengalami pendarahan.

2. Sakit perut dan nafsu makan buruk

Seorang anak dengan leukemia biasanya mengalami sakit di area perut. Itu karena sel-sel leukemia dapat menumpuk di limpa, hati, dan ginjal.

Dalam beberapa kasus, hal tersebut menyebabkan organ perut membesar dan nafsu makan anak memburuk sehingga berat badan menyusut.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kanker Darah: Leukimia, Limfoma, dan Myeloma

3. Kesulitan bernapas

Sel-sel leukemia dapat menggumpal di sekitar timus, yang merupakan kelenjar di pangkal leher.

Hal ini dapat menyebabkan dispnea, atau kesulitan bernapas. Kesulitan bernapas juga bisa terjadi akibat pembengkakan kelenjar getah bening di dada yang mendorong ke arah tenggorokan.

4. Infeksi yang sering

Sel darah putih atau leukosit diperlukan untuk melawan infeksi, tetapi leukosit yang belum matang tidak dapat melakukan fungsi itu dengan baik.

Seorang anak dengan leukemia biasanya mengalami serangan infeksi virus atau bakteri yang sering atau berkepanjangan.

Gejalanya meliputi batuk, demam, dan pilek. Infeksi ini sering tidak menunjukkan tanda-tanda sembuh, bahkan dengan penggunaan antibiotik atau obat lainnya.

5. Pembengkakan

Kelenjar getah bening berfungsi menyaring darah, tetapi sel-sel leukemia terkadang berkumpul di kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan di area berikut:

  • di bawah lengan
  • di leher
  • di atas tulang selangka
  • di selangkangan

Timus yang membesar juga dapat menekan vena yang mengangkut darah dari lengan dan kepala ke jantung.

Baca juga: Desainer Sel Kekebalan Sembuhkan Leukimia

Tekanan ini dapat menyebabkan darah mengumpul dan menyebabkan pembengkakan pada wajah dan lengan.

Kepala, lengan, dan dada bagian atas bisa berwarna merah kebiruan, sakit kepala dan pusing.

6. Nyeri tulang dan sendi

Tubuh menghasilkan darah di sumsum tulang namun sel leukemia menyebabkan sel-sel darah berproduksi secara berlebihan dan mengakibatkan penumpukan.

Penumpukan sel ini dapat menyebabkan nyeri dan pada tulang dan sendi. Bahkan, anak juga bisa mengalami sakit punggung bagian bawah atau pincang karena rasa sakit di kaki.

7. Anemia

Sel darah merah (RBC) membantu mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.

Namun, penumpukan sel darah putih yang belum matang ini membuat sumsum tulang belakang sulit menghasilkan cukup sel darah merah.

Akibatnya, hal tersebut menyebabkan anemia yang gejalanya meliputi kelelahan, kulit pucat, dan pernapasan cepat, lemah atau pusing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com