KOMPAS.com - Penyakit flu atau influenza rawan terjadi ketika musim hujan. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Flu terjadi karena virus yang menyebar melalui udara atau partikel ketika seseorang berbicara, batuk, atau bersin.
Virus tersebut juga dapat menyebar lewat objek, seperti telepon, keyboard komputer, dan lain-lain.
Saking kerapnya ditemui, banyak orang meremehkan penyakit yang satu ini. Ya, flu memang bisa sembuh dengan sendirinya namun bisa juga menyebabkan komplikasi serius.
Baca juga: Mengenal Flu, Gejala hingga Komplikasi yang Bisa Sebabkan Kematian
Melansir Cleveland Clinic, ahli penyakit menular Alan Taege juga mengatakan, flu adalah penyakit menular yang parah dan perlu ditangani secara serius.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), flu telah menyebabkan lebih dari 2.000 kematian musim ini di AS. Gejala utama flu meliputi:
Lalu, faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan risiko flu?
Menurut SehatQ, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko flu:
Flu memang dapat sembuh dengan sendirinya, tapi perlu diingat, jika terjadi komplikasi maka dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bahkan berujung pada kematian.
Dr Taege mengatakan, salah satu komplikasi paling berbahaya yang bisa diakibatkan oleh flu adalah pneumonia.
Pneumonia adalah infeksi paru-paru di mana saluran udara mengalami peradangan dan kantung udara paru-paru dipenuhi cairan.
Kondisi tersebut bisa mengancam jiwa. Anak-anak di bawah usia 2 tahun, wanita hamil, orang dewasa di atas usia 65 tahun dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang paling berisiko terkena pneumonia.
Baca juga: 5 Bahan Alami ala Dapur untuk Cegah Batuk, Pilek, dan Flu
Dr Taege juga memperingatkan bahwa penderita flu bisa mengalami "dua siklus", di mana awalnya mulai merasa lebih baik tetapi kemudian menjadi lebih buruk beberapa hari kemudian.
Jarak penularan flu dan pengembangan pneumonia terjadi sangat singkat, bahkan hanya dalam beberapa hari.
"Anda mungkin berpikir kalau flu yang Anda alami telah membaik, suhu tubuh turun dan tubuh mulai merasa lebih baik, tetapi Anda bisa tiba-tiba mengalami batuk dan demam kembali naik," tambahnya.