Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalkah Merasa Pusing Setelah Berdiri dari Duduk?

Kompas.com - 06/02/2020, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda tiba-tiba merasa pusing setelah berdiri dari tempat duduk atau dari posisi jongkok?

Jika pernah, hal itu bisa jadi normal.

Rasa pusing yang muncul disebabkan oleh sebuah kondisi yang disebut hipotensi ortostatik. 

Hipotensi ortostatik atau bisa juga disebut hipotensi postural dapat dimaknai sebagai penurunan tekanan darah mendadak.

Gejala hipotensi ortostatik

Bukan hanya pening atau pusing, hipotensi ortostatik bahkan bisa menyebabkan seseorang pingsan setelah berdiri tiba-tiba dari duduk atau baringan.

Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

Berikut ini tanda atau gejala lebih lengkap yang mungkin terjadi saat terjadi hipotensi ortostatik:

  • Merasa pening atau pusing setelah berdiri
  • Pandangan berubah kabur
  • Merasa lemah
  • Pingsan (sinkop)
  • Kebingungan
  • Mual

Gejala yang paling umum terjadi adalah sakit kepala ringan atau pusing ketika seseorang berdiri setelah duduk atau berbaring. Gejala tersebut biasanya hanya berlangsung kurang dari beberapa menit.

Namun, bisa juga ditemukan gejala hipotensi ortostatik yang tak kunjung reda seperti pusing jangka panjang dan pingsan.

Jika terjadi hal demikian, seseorang disarankan segera berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, hipotensi ortostatik kronis biasanya merupakan tanda adanya masalah kesehatan lain yang lebih serius.

 

Penyebab hipotensi ortostatik

Saat seseorang berdiri, gravitasi menyebabkan darah berkumpul di kaki dan perut. Ini kemudian mengurangi tekanan darah karena ada lebih sedikit darah yang bersirkulasi kembali ke jantung.

Biasanya, sel-sel khusus (baroreseptor) di dekat jantung dan arteri leher merasakan tekanan darah rendah.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

 

Baroreseptor lantas mengirim sinyal ke pusat-pusat di otak untuk memerintahkan jantung berdetak lebih cepat dan memompa lebih banyak darah guna menstabilkan tekanan darah.

Hipotensi ortostatik terjadi ketika ada sesuatu yang mengganggu proses alami tubuh dalam melawan tekanan darah rendah.

Hipotensi ortostatik juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti:

1. Dehidrasi

Demam, muntah, tidak minum cukup cairan, diare berat dan olahraga berat dengan keringat berlebih dapat menyebabkan dehidrasi yang menurunkan volume darah.

Dehidrasi ringan dapat menyebabkan gejala hipotensi ortostatik, seperti kelemahan, pusing dan kelelahan.

2. Masalah jantung

Beberapa kondisi jantung seperti denyut jantung yang sangat rendah (bradikardia), masalah katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung diketahui dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Baca juga: 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah (DBD)

Kondisi itu diketahui bisa mencegah tubuh merespon dengan cepat untuk memompa lebih banyak darah saat berdiri.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau