Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Tangan dan Kaki Kadang Terasa Dingin Saat Demam

Kompas.com - 13/02/2020, 09:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami gejala tangan dan kaki terasa atau teraba dingin saat demam? Jika pernah, normalkah hal tersebut?

Dalam buku Berteman dengan Demam (2017) karya dr. Arifianto, Sp.A dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP, dijelaskan bahwa demam adalah respons tubuh saat menghadapi kuman yang masuk.

Saat terjadi demam, "termostat" alias pengatur suhu yang berpusat di hipotalamus otak seseorang mengaturnya dengan cara meningkatkan "set point" tubuh hingga kemudian naiklah suhu tubuh.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Seiring meningkatnya suhu tubuh, badan memang kadang menggigil, termasuk tangan dan kaki teraba dingin.

Gejala tersebut termasuk normal. Di mana, itu adalah bagian dari upaya tubuh dalam mencegah keluarnya panas berlebihan, yaitu dengan menyempitkan pembuluh darah di tangan dan kaki sehingga terasa dingin.

"Pusat tubuh tetap teraba panas sehingga terukur sebagai demam di termometer," tulis dr. Arifianto dkk.

Tubuh turunkan demam

Saat suhu sudah mencapai puncaknya, tubuh otomatis akan menurunkan demam dan pembuluh-pembuluh darah di tangan dan kaki kembali melebar sehingga teraba demam juga.

Anak atau pun orang dewasa bisa berkeringat saat turunnya demam. Jadi memang sangat wajar jika saat seseorang demam, kadang kaki dan tangan mereka beraba dingin. Kondisi itu tak perlu terlalu dikhawatirkan. 

dr. Arifianto dkk. menerangkan risiko dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh adalah hal yang lebih perlu diperhatikan pada demam.

"Makin tinggi suhu, maka makin tinggi juga risiko keluarnya cairan tubuh," terang mereka.

Dengan begitu, banyak minum menjadi solusi atas kondisi demam. Namun, dr. Arifianto dkk. mengingatkan, perlu diingat juga bahwa selalu ada perkecualian untuk tiap kondisi saat demam.

Baca juga: 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah (DBD)

Syok atau kekurangan oksigen di jaringan tubuh juga dapat ditandai dengan terabanya ekstremitas atau lengan-tangan dan tungkai-kaki yang berubah dingin.

"Namun, berbeda tentunya antara teraba dingin pada demam yang wajar dengan syok pada kondisi Demam Berdarah Dengue (DBD)," jelas dr. Arifianto dkk.

Bukan hanya teraba dingi, orang dewasa maupun anak yang syok dengan kondisi DBD biasanya akan menunjukkan gejala lain, seperti:

  • Tampak lelah
  • Buang air kecil dengan skala kecil
  • Nadi teraba lemah serta cepat

Melansir Kompas.com (3/2/2020), gejala DBD yang dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa cenderung sama.

Mereka yang menderita penyakit akibat virus dengue tersebut biasanya akan mengalami demam selama 2 – 7 hari dengan suhu tubuh naik berkisar 39 – 40 derajat celsius.

Selain itu, para penderita DBD juga mungkin akan merasakan mual, muntah, nyeri atau ngilu sendi, sakit kepala, hingga kadang muncul ruam kemerahan di kulit.

Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

Sementara, pada beberapa kasus, batuk dan pilek bahkan bisa jadi termasuk gejala DBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau