KOMPAS.com – Kanker payudara adalah suatu kondisi di mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara.
Kanker payudara pada umumnya menyerang kaum wanita, tapi pada kenyataannya kaum pria pun dapat menderita penyakit ini meski jumlahnya sangat sedikit.
Perbandingan jumlah kasus penyakit kanker payudara pada pria dengan wanita tercatat hanya 1:1.000.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang juga menjadi penyebab kematian terbesar kaum wanita di dunia, termasuk di Indonesia.
Oleh sebab itu, para wanita khususnya, ada baiknya dapat mengenal penyakit ini lebih jauh.
Baca juga: Kanker Payudara pada Pria: Gejala dan Penyebabnya
Secara umum, kanker payudara dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifat serangannya.
1. Kanker payudata invasif
Pada kanker payudara invasid, sel kanker merusak saluran serta dinding kelenjar susu, menyerang lemak dan jaringan konektif di sekitarnya.
Kanker ini dapat bersifat invasif atau menyerang tanpa selalu menyebar (metastatic) ke simpul limfe atau organ lain dalam tubuh.
2. Kanker payudara non-invasif
Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang lemak serta jaringan konektif di sekitarnya.
DCIS/Ductal Carcinoma In Situ merupakan bentuk kanker payudara non-invasif yang paling umum terjadi, sedangkan LICS/Lobular Carcinoma In Situ lebih jarang terjadi tapi justru.
Meski jarang terjadi, LICS patut lebih diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya risiko kanker payudara.
Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Mencegah Kanker Payudara
Fase awal kanker payudara rata-rata asimtomatik atau tanpa ada tanda dan gejala.
Tanda dan gejala yang paling umum adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara