KOMPAS.com - Infeksi saluran kemih atau ISK adalah kondisi ketika terjadi infeksi di bagian mana saja di sistem kemih, bisa terjadi di ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang berbahaya.
Kasus ISK lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. Bahkan, perempuan juga rentan mengalami infeksi berulang.
Baca juga: Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Segera Ditangani
ISK sendiri merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroba. Beberapa disebabkan oleh bakteri, tapi ada juga karena jamur atau virus.
Infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih.
Sebenarnya, sistem kemih manusia sudah dirancang untuk mencegah para makhluk mikroskopis untuk masuk. Namun, kadang kala, hal ini gagal dilakukan.
Ketika saluran kemih gagal menangkal masuknya bakteri, maka mereka dapat menjadi infeksi besar.
Salah satu bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih di antaranya adalah Escherichia coli atau E. coli.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di kandung kemih atau sistitis. E. coli dpat keluar dari lubang anus dan masuk ke uretra.
Dari sana, E. coli dapat masuk ke kandung kemih dan berkembang biak.
Pada wanita, ukuran uretra yang lebih pendek membuatnya lebih rentan terkena ISK.
Ukuran uretra yang jauh lebih pendek dibanding laki-laki ini membuat bakteri lebih cepat masuk ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi.
Jika kondisi ini tidak segera diobati, bakteri dapat menginfeksi ginjal.
Selain bakteri, sistitis juga bisa disebabkan oleh hubungan seksual.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, Komplikasi, hingga Pencegahan
Penyebab lain dari ISK misalnya seperti gen atau virus dapat menimbulkan uretritis.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, wanita lebih rentan mengalami ISK karena ukuran uretra mereka. Hal ini juga membuat wanita bisa mengalami infeksi lebih dari satu kali.
Selain anatomi tubuh tersebut, beberapa faktor yang meningkatkan risiko mengalami ISK pada perempuan di antaranya:
Saat berhubungan seksual, saluran kemih perempuan mendapatkan tekanan. Hal ini dapat membuat bakteri yang berada di sekitar anus berpindah ke kandung kemih.
Selain itu, sebagian besar perempuan akan memiliki bakteri dalam urin setelah melakukan hubungan seksual. Bekteri ini biasanya akan menghilang dalam waktu 24 jam, tapi pada beberapa kasus bisa lebih lama.
Inilah mengapa kencing setelah berhubungan seksual dianjurkan untuk perempuan.
Kondisi tersebut juga membuat kebiasaan bergonta ganti pasangan seksual juga dapat meningkatkan risiko ISK.
Sejumlah jenis kontrasepsi dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK.
Beberapa di antaranya seperti kontrasepsi jenis diafragma atau kotrasepsi dengan spermisida (berbentuk krim atau gel yang berfungsi untuk membunuh atau menghentikan pergerakan sperma).
Baca juga: Gejala Infeksi Saluran Kemih
Saat menopause, kadar hormon esterogen dalam tubuh perempuan akan menurun. Hal ini berarti pertahanan di saluran kemih juga akan berkurang.
Inilah mengapa menopause menjadi salah satu faktor risiko terjadinya ISK pada perempuan.
Orang yang lahir dengan kelainan saluran kemih berisiko tinggi terkena ISK. Misalnya saja pada orang dengan pertumbuhan arteri dan vena saluran kemih yang tidak normal.
Diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Kabar buruknya, kondisi ini membuat darah tidak dapat disaring dengan baik dan tersangkut dalam ginjal.
Hal tersebut memungkinkan terjadinya ISK.
Pada orang yang menggunakan kateter dalam jangka panjang, risiko ISK meningkat.
Saat hamil, kemungkinan risiko terkena ISK pada perempuan meningkat. Ini karena perubahan tubuh yang berkaitan dengan kehamilan.
Kondisi rahim yang membesar akan memberi tekanan pada kandung kemih. Selain itu, kenaikan kadar hormon progesteron juga menyebabkan uretra kehilangan kekuatannya.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih: Gejala hingga Alasan Wanita Lebih Rentan Alami
Kedua hal tersebut membuat ibu hamil sulit mengosongkan kandung kemih. Akibatnya, sisa urine dapat menjadi sumber infeksi.
Salah satu kunci terhindar dari ISK adalah kebersihan organ intim setelah buang air.
Jika Anda membersihkan vagina dengan mengusap tangan dari anus ke depan maka bakteri yang ada di naus dapat berpindah ke saluran kencing.
Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan ISK.
Mehanan kencing bukan kebiasaan yang baik. Pasalnya, ketika Anda menahan buang air kecil, bakteri dalam urin akan terdorong masuk ke saluran kemih.
Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.